Beranda / Berita / Nasional / Hutama Karya Bahas Bersama BUMN Terkait IRR Tol Trans-Sumatra Rendah,

Hutama Karya Bahas Bersama BUMN Terkait IRR Tol Trans-Sumatra Rendah,

Jum`at, 11 Juni 2021 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ruas jalan tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) seksi 4 ruas Blang Bintang-Indrapuri . - Antara


DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) selaku BUMN yang ditugaskan membangun jalan tol utama Trans-Sumatra tengah mencoba meningkatkan angka internal rate of return ruas tol tersebut yang telah beroperasi maupun dalam tahap konstruksi. 

Dalam catatan Hutama Karya, saat ini telah beroperasi lima ruas jalan backbone jalan tol Trans-Sumatra (JTTS) dan sebagian ruas Sigli—Banda Aceh. Adapun, rata-rata IRR seluruh ruas tersebut hanya mencapai 3,29 persen, sedangkan rata-rata IRR ruas tol yang kini dalam tahap konstruksi hanya mencapai 0,58 persen.

"Saat ini perseroan sedang melakukan kajian pengembangan wilayah di ruas-ruas yang telah beroperasi untuk dapat dikembangkan serta melalui sinergi BUMN yang diharapkan mampu meningkatkan aktivitas ekonomi di Pulau Sumatra sehingga mampu meningkatkan IRR di ruas JTTS yang telah beroperasi," kata Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo, Kamis (10/6/2021).

Secara terperinci, ruas yang telah beroperasi adalah Medan—Binjai (6,1 persen), Bakauheni—Terbanggi Besar (6,57 persen), Palembang—Indralaya (-0,6 persen), Terbanggi Besar—Kayu Agung (4,6 persen), Pekanbaru—Dumai (3,84 persen), dan Sigli—Banda Aceh Seksi 3 dan Seksi 4 (-0,77persen). 

Secara total, Hutama Karya telah mengoperasikan JTTS sepanjang 531 km dengan total investasi Rp65,06 triliun.

Sementara itu, ruas yang kini sedang dalam tahap konstruksi adalah Sigli—Banda Aceh (-0,77 persen), Kisaran—Indrapura (3,18 persen), Kuala Tanjung—Parapat (1,23 persen), Indralaya—Muara Enim (5,59 persen), Sicincin—Padang (-0,77 persen), Pekanbaru—Pangkalan (2,26 persen), Taba Penanjung—Bengkulu (-0,53 persen), dan Binjai—Pangkalan Brandan (-5,54 persen). Namun, rata—rata economic IRR pada ruas yang sedang dibangun mencapai 25,05 persen.

Dengan kata lain, konstruksi jalan tol tersebut tidak terlalu menguntungkan bagi Hutama Karya, tetapi dapat merangsang pertumbuhan ekonomi daerah yang dilewati secara signifikan. 

Oleh karena itu, Tjahjo meminta pemerintah untuk mendukung IRR jalan tol yang kini dalam tahap konstruksi.

Menurutnya, dukungan tersebut dapat berupa penambahan penanaman modal negara (PMN), dukungan konstruksi, dan dukungan lainnya sehingga dapat meningkatkan IRR dari ruas yang telah dikonstruksi dan yang beroperasi," ujarnya [bisnis.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda