Beranda / Berita / Nasional / Ini Jawaban AHY ke NasDem Soal Prediksi Koalisi Bubar

Ini Jawaban AHY ke NasDem Soal Prediksi Koalisi Bubar

Kamis, 12 Januari 2023 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. [Foto: TVOnenews/Syifa Aulia]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjawab NasDem yang memprediksi koalisi bubar jika Demokrat memaksakan dirinya menjadi cawapres Anies Baswedan. AHY menjawab pernyataan NasDem tersebut. 

Seusai konferensi pers awal tahun di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2023), AHY melakoni sesi tanya jawab dan salah satu pertanyaannya yakni komentar Waketum NasDem soal prediksi koalisi bubar andai Demokrat memaksakan AHY cawapres Anies. AHY mengikuti komentar Ahmad Ali tersebut.

"Yang jelas begini, kami juga setuju bahwa tidak boleh dalam ikhtiar membangun koalisi ada yang saling memaksakan kehendak, ada yang saling memaksakan diri," ujar AHY.

AHY kemudian mencontohkan sikap memaksakan. Menurut AHY, menolak seseorang tanpa alasan yang jelas juga sikap memaksa.

"Contoh memaksakan itu begini, pokoknya wajib si A. Itu maksa. 'Apapun ceritanya saya nggak perlu tahu urusan atau alasannya yang penting si A'," ujar AHY.

"Atau sebaliknya, 'Saya nggak perlu tahu alasannya yang penting jangan si A'. Sama-sama memaksa," imbuh AHY.

AHY menyebut Demokrat sepakat tidak bersikap demikian. Demokrat, kata AHY, mengacu kepada konsensus.

Pria yang sempat berkarier di militer ini mempunyai harapan andai Demokrat, NasDem dan PKS jadi bekerja sama dalam bingkai 'Koalisi Perubahan'. AHY menginginkan harapan masyarakat benar-benar bisa diwujudkan lewat koalisi yang tengah diupayakan ini.

"Kita ingin kalau koalisi ini mendapatkan restu dari Allah SWT itu benar-benar bisa menghadirkan kemenangan. Sebuah poros alternatif, sebuah poros perubahan, yang bisa membawa aspirasi dan harapan masyarakat Indonesia karena kami ingin meyakinkan Indonesia bisa berubah leboh baik tentunya dan melalui koalisi ini mudah2an terbuka jalan itu," ujar AHY.

AHY setuju perubahan ini tidak boleh dilakukan dengan paksaan. AHY menegaskan capres dan cawapres yang diputuskan haruslah mempunyai peluang kemenangan yang besar.

"Tidak boleh memang saling memaksakan tapi sebaliknya kita harus meyakinkan bahwa pasangan yang nanti bisa dihadirkan oleh koalisi perubahan ini adalah pasangan yang benar-benar merepresentasi gerakan perubahan dan perbaikan dan harus bisa membawa kans kemenangan yang paling besar. Itu yang menjadi konsensus," ujar AHY.(Detikcom)

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda