Kamis, 15 Mei 2025
Beranda / Berita / Nasional / Jangkau Ribuan Warga Muslim di Pelosok, Ini Capaian Program Dai 3T Kemenag

Jangkau Ribuan Warga Muslim di Pelosok, Ini Capaian Program Dai 3T Kemenag

Kamis, 15 Mei 2025 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Rapat evaluasi program dai 3T. [Foto: Humas Kemenag]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Tahun 2025, Kementerian Agama (Kemenag) kembali menggelar program pengiriman 1.000 Dai 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) di 35 provinsi di Indonesia. Program ini memberi layanan keagamaan pada ratusan ribu masyarakat muslim di wilayah pedalaman dan wilayah khusus pada Ramadan 1446 Hijriah.

Dalam bimbingan tahsin Al-Qur'an, para dai telah menjangkau 13.515 anak, 8.031 remaja, 9.222 kalangan ibu-ibu, dan 5.524 bapak. Mereka juga mengunjungi 7.947 kelompok Majelis Taklim dan mengajar di 1.573 TPA/TPQ. Selain itu, para dai memberi 3.229 konsultasi keagamaan, menyampaikan 4.856 kultum/pengajian untuk 52.031 jemaah. Program ini juga menyasar 2.031 masjid dan 1.072 musala, serta melatih dan memberdayakan 3.483 remaja.

Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menjelaskan, misi dakwah program Dai 3T meliputi tiga aspek utama. Pertama, memperluas akses layanan keagamaan untuk semua komunitas Muslim, termasuk yang berada di daerah 3T. Kedua, meningkatkan kualitas para dai, termasuk peluang mengikuti pelatihan (Daurah Duat) ke Timur Tengah. Ketiga, memperbaiki tata kelola layanan dakwah dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan manajemen yang lebih baik.

“Tata kelola dakwah juga menjadi tantangan. Kalau orasinya bagus, biasanya tata kelola manajemennya kurang bagus. Karenanya, para dai juga mesti kuat dalam manajemen,” ujarnya dalam Rapat Evaluasi Program Pengiriman Dai ke Wilayah 3T dan Wilayah Khusus di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Zayadi mengatakan, program ini masih menghadapi sejumlah tantangan. Dikatakannya, durasi program pengiriman dai yang relatif singkat kurang memadai untuk menciptakan dampak jangka panjang dalam membentuk pemahaman agama yang kokoh.

Selain itu, cakupan wilayah program ini juga masih terbatas. Meski telah menjangkau beberapa wilayah 3T, masih banyak daerah yang belum tersentuh oleh program ini. 

“Karenanya, perlu dilakukan evaluasi dan perencanaan lebih lanjut untuk memperluas jangkauan layanan keagamaan ke daerah-daerah yang belum terlayani,” ungkap Zayadi.

Program pengiriman dai telah berjalan sejak 2022 dengan jumlah dai yang meningkat setiap tahun. Pada 2022, Kemenag mengirim sebanyak 8 dai, meningkat menjadi 50 dai pada 2023, dan 500 dai pada 2024. Di 2025, Kemenag mengirimkan 1.000 dai ke wilayah 3T di 35 provinsi.

Program ini digelar atas kerja sama dengan berbagai pihak, yaitu Badan Pengelola Keuangan Haji, BAZNAS, Dhompe Dhuafa, Bank Syariah Indonesia, BSI Maslahat, Salam Setara, YBM PLN, LAZ As-Salam fil Alamin, Baitul Mal Wal Muamalat, 10 LAZ Munzalan Indonesia, LAZ Mizan Amanah, Ponpes As’adiyah, Ma’had Aly al Mubarok, dan Ponpes Modern Dzikir Al Fath.

Para mitra menyatakan komitmen untuk terus mendukung dan berkontribusi pada pelaksanaan program Dai 3T di tahun-tahun mendatang dengan diperkuat dengan adanya MoU antara Kemenag, BAZNAS, dan LAZNAS. 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada LAZ, pondok pesantren, dan mitra lainnya, yang terus mendukung program ini,” tandasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
diskes
hardiknas