Beranda / Berita / Nasional / Kemenag Susun Peta Jalan Zakat Menuju Indonesia Emas 2045

Kemenag Susun Peta Jalan Zakat Menuju Indonesia Emas 2045

Sabtu, 25 Mei 2024 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur. [Foto: kemenag]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur memaparkan sejumlah strategi untuk memaksimalkan potensi zakat yang mencapai Rp327 triliun. Strategi tersebut dituangkan melalui program Gerakan Zakat Nasional dan Peta Jalan Zakat menuju Indonesia Emas 2045, yang diharapkan mampu memperkuat peran zakat dalam pembangunan nasional.

"Tantangan zakat menuju Indonesia Emas 2045 adalah minimnya strategi untuk mencapai potensi zakat sebesar Rp327 triliun. Karenanya, perlu dibuat milestone (tonggak pencapaian) untuk mencapai target tersebut," ujarnya secara virtual dalam kegiatan Ruang Tengah Urun Rembuk Peta Jalan Zakat Nasional yang digelar Forum Zakat (FOZ), Jumat (24/5/2024)

Langkah pertama yang disampaikan Waryono adalah peta muzaki. Menurutnya, identifikasi yang tepat akan membantu mengarahkan zakat dari muzaki ke mustahik yang membutuhkan. "Kita perlu mengidentifikasi dan mendata para muzaki (pemberi zakat) untuk memastikan potensi zakat dapat dimaksimalkan," jelasnya.

Langkah kedua, lanjutnya, adalah peta mustahik. "Dengan memetakan mustahik, kita dapat memastikan zakat disalurkan tepat sasaran dan tepat guna. Data Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi) dari Bappenas dapat digunakan untuk menentukan mustahik yang akan menerima dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya," tambahnya.

Strategi ketiga adalah peta SDM amil. Langkah ini melibatkan pendeteksian kebutuhan dan potensi sumber daya manusia di sektor amil zakat untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme pengelola zakat. "Untuk kompetensi amil dan nazir, khusus untuk pesantren, nanti akan menggunakan Dana Abadi Pesantren sebagai salah satu sumber pendanaannya," ungkap Waryono.

Langkah terakhir adalah peta literasi. Menyusun peta literasi zakat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya zakat dan ketepatan dalam mengelolanya. "Kami ingin zakat dan wakaf dijadikan satu kurikulum khusus pada madrasah, sekolah, dan perguruan tinggi," tegas Waryono.

Waryono menekankan, strategi kolaborasi antar-stakeholder menjadi kunci utama dalam menyukseskan Gerakan Zakat Nasional. Pemerintah, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Lembaga Amil Zakat (LAZ), sektor swasta, dan masyarakat harus bekerja sama dalam merancang dan melaksanakan program-program zakat.

Sementara itu, Sekretaris FOZ, Ivan Nugraha mengatakan, peta jalan zakat nasional bertujuan untuk memperkuat peran zakat dan wakaf di Indonesia agar kontribusinya semakin terlihat dan berdampak. "Pemerintah telah menyusun Visi Indonesia Emas 2045 yang dituangkan dalam RPJMN, dan nantinya dapat dijadikan patokan untuk menyusun peta jalan zakat," pungkasnya. (And/Mr)

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda