Beranda / Berita / Nasional / Kemenkes Imbau Peserta Kegiatan Keagamaan Lakukan Tes dan Isolasi Mandiri

Kemenkes Imbau Peserta Kegiatan Keagamaan Lakukan Tes dan Isolasi Mandiri

Senin, 23 November 2020 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Tangkapan layar youtube BNPB Indonesia, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. H. Muhammad Budi Hidayat, M. Kes di Media Center Satgas Penanganan COVID-19, Minggu (22/11/2020). [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang telah mengikuti sejumlah rangkaian kegiatan keagamaan seperti di Tebet, Petamburan dan Mega Mendung beberapa hari yang lalu agar melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Hal itu dianjurkan mengingat hasil pelacakan kasus COVID-19 melalui serangkaian tes usap atau Tes Swab PCR per Kamis (19/11/2020) kepada para peserta kegiatan tersebut ditemukan sejumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Kemenkes mengimbau semua orang yang mengikuti acara tersebut dan siapapun yang merasa telah kontak erat dengan orang yang hadir agar melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,” ujar Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. H. Muhammad Budi Hidayat, M. Kes dalam konferensi pers: Update Pemeriksaan, Pelacakan dan Perawatan COVID-19 secara virtual melalui youtube BNPB Indonesia, Minggu (22/11/2020).

Adapun rincian dari hasil pemeriksaan yang menunjukkan positif COVID-19 tersebut meliputi 50 orang yang terlibat dalam kegiatan di Tebet, 30 orang di Petamburan dan 15 orang di Mega Mendung masih menunggu hasil pemeriksaan uji sampel.

Budi juga menganjurkan bagi siapa saja yang merasa memilki gejala seperti batuk, pilek, sesak nafas, sakit tenggorokan serta kehilangan indera perasa agar segera menghubungi Puskesmas terdekat.

"Apabila bergejala segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan. Pemerintah juga telah menyiapkan pusat karantina di Rumah Sakit Darurat di Wisma Atlet,” kata Budi.

Lebih lanjut, pihaknya juga menekankan kepada seluruh tokoh umat maupun siapapun yang memiliki peran penting dalam suatu komunitas tertentu agar lebih bijak serta memberikan keteladanan kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan.

Budi meminta agar selama masa pandemi tidak menggelar kegiatan yang menimbulkan banyak kerumunan orang. Sebab, berkerumun dapat memicu terjadinya penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang dapat berakibat fatal.

Kemenkes terus melakukan upaya untuk melacak dan menelusuri kontak erat dari pasien yang terkonfirmasi COVID-19. Hal itu juga dilakukan untuk mempercepat penanganan COVID-19 sekaligus memutus rantai penularannya.

"Saat ini Kemenkes dan Satgas Penanganan COVID-19 telah menurunkan lebih dari 5.000 pelacak kontak di 10 Provinsi Prioritas untuk menulusuri penularan dan kontak erat,” jelas Budi.

"Kami berharap masyarakat terbuka dan mendukung relawan pelacak kontak sebagai kontribusi memotong rantai penularan COVID-19,” pungkasnya.(*)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda