Beranda / Berita / Nasional / Menaker Prioritas Kartu Pra Kerja Daerah Pengangguran Tinggi

Menaker Prioritas Kartu Pra Kerja Daerah Pengangguran Tinggi

Sabtu, 30 November 2019 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziah. (Foto: VIVAnews)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziah mengungkapkan pemerintah akan segera launching Kartu Pra Kerja. Kartu pekerja tersebut akan diserahkan pada para pencari kerja atau masyarakat yang terkena PHK.

"Sekarang dalam proses persiapan sedang digodok payung hukumnya. Setelah itu kita akan launching," kata Ida saat Pelatihan Sosialisasi Literasi Keuangan bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarga, serta Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI)," di kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan program Kartu Pra Kerja adalah bantuan pelatihan vokasi untuk mengakselerasi peningkatan kompetensi SDM dalam bentuk penguatan keterampilan kerja.

"Pelatihan ini akan dilakukan di BLK yang terdiri dari BLK Kemenaker, BLK kementerian, lembaga lain, BLK Pemda. Kemudian ada juga LPK swasta dan perusahaan serta industri juga punya training center. Itu sedang kita inventarisir semua," katanya.

Selanjutnya, untuk pemilihan lembaga pelaksana pelatihan akan ditentukan melalui proses seleksi dan diversifikasi. Karena lembaga tersebut harus mempunyai akreditasi.

"Nanti lembaga pelatihan yang melaksanakan adalah lembaga yang sudah teregister dan terakreditasi, karena kalau kita ingin meningkatkan kompetensi, lembaganya pun harus kompeten," ujarnya.

Ida menjelaskan untuk distribusi Kartu Pra Kerja diprioritaskan para pencatinkerja, para korban PHK, pekerja yang ingin meningkatkan keterampilan (up skilling) dan alih keterampilan (reskilling). Selain itu, pendistribusian Kartu Pra Kerja akan memprioritaskan daerah dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi.

"Daerah yang TPT tertinggi tentu akan mendapat prioritas, karena memang memprioritaskan mereka yang masuk kategori penganggur," katanya seperti dikutip dari VIVAnews.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda