Rabu, 07 Mei 2025
Beranda / Berita / Nasional / Menyeberangi Batas, Menyatukan Asa: ASDP Layani 207 Rute Perintis hingga Penjuru 3T

Menyeberangi Batas, Menyatukan Asa: ASDP Layani 207 Rute Perintis hingga Penjuru 3T

Sabtu, 03 Mei 2025 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Melalui misi We Bridge the Nation, ASDP meneguhkan jati dirinya sebagai simbol kehadiran negara, menjangkau yang belum terjangkau, merajut konektivitas dari pinggiran, dan mendukung visi besar Indonesia Maju. [Foto: dok. ASDP]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kian menegaskan perannya bukan sekadar penyedia transportasi, tetapi juga sebagai motor pembangunan inklusif di seluruh penjuru Nusantara. Melalui semangat Transformation for Growth, ASDP hadir menjembatani akses wilayah-wilayah terpencil yang selama ini tertinggal dari arus pembangunan nasional.

Hingga April 2025, ASDP mengoperasikan 309 lintasan penyeberangan, dengan 70 persen di antaranya adalah layanan perintis yang menjangkau wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Operasi ini didukung oleh 83 kapal perintis, termasuk 79 kapal Ro-Ro, 3 Bus Air, dan 1 kapal ternak, melayani 207 lintasan aktif. Tidak hanya membuka akses fisik, layanan ini memperkuat ekonomi lokal, distribusi logistik, dan mobilitas masyarakat di daerah terpencil.

“Transformasi layanan kami berakar pada prinsip bahwa laut bukanlah penghalang, melainkan jembatan kemajuan. Dengan semangat We Bridge the Nation, ASDP hadir menyatukan Indonesia lewat layanan yang tangguh, modern, dan menjangkau hingga pelosok negeri,” ujar Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, Sabtu (3/5/2025).

Komitmen ini sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mendukung ekonomi kerakyatan dan ketahanan pangan nasional. Pengoperasian kapal ternak dan kapal perintis menjadi wujud konkret dari upaya menghadirkan distribusi logistik yang lebih efisien dan merata hingga ke wilayah-wilayah sentra produksi pangan.

ASDP juga memainkan peran penting dalam membuka akses ekonomi dan wisata, seperti yang dilakukan di Papua Barat Daya, di mana empat kapal (KMP Arar, Kalabia, Kurisi, dan Terubuk 1) melayani jalur strategis dari Sorong ke Raja Ampat. Ini tidak hanya memudahkan wisatawan, tapi juga membuka jalur distribusi logistik untuk masyarakat lokal.

Inisiatif serupa terlihat dari pengoperasian KMP Bahtera Nusantara 03 di lintasan Tanjung Uban-Tambelan-Sintete, yang memperkuat konektivitas antara Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat. 

“Kami percaya, pelayanan yang berkualitas adalah bentuk penghormatan terhadap hak mobilitas setiap warga negara,” lanjut Shelvy. “ASDP tak hanya hadir sebagai operator pelayaran, tetapi juga sebagai pelayan publik yang terus bertumbuh dan bertransformasi demi menghadirkan pengalaman perjalanan laut yang lebih manusiawi dan bermartabat.”

Transformasi ASDP turut mencakup digitalisasi layanan, peningkatan kualitas SDM, serta penguatan standar keselamatan dan kenyamanan. Sistem tiket daring dan pemantauan jadwal real-time kini menjadi bagian tak terpisahkan dari pelayanan publik ASDP.

Melalui misi We Bridge the Nation, ASDP meneguhkan jati dirinya sebagai simbol kehadiran negara, menjangkau yang belum terjangkau, merajut konektivitas dari pinggiran, dan mendukung visi besar Indonesia Maju. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
diskes
hardiknas