DIALEKSIS.COM | Tangerang - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i mengapresiasi Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025. Menurutnya, program ini menjadi langkah strategis menjadikan madrasah sebagai pusat keunggulan pendidikan.
Hal ini disampaikan Wamenag saat memberi sambutan pada pembukaan OMI 2025 di Kantor Wali Kota Tangerang, Banten, Senin (10/10/2025). Romo Syafi’i menyoroti berbagai prestasi madrasah di bidang riset dan inovasi.
Wamenag menyebut, madrasah kini menjadi pusat keunggulan pendidikan. Contoh paling nyata adalah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia sebagai madrasah dengan kualitas tertinggi di Indonesia. Nilai UTBK 2025 tertinggi secara nasional diraih oleh MAN IC Serpong.
“Minggu lalu anak-anak madrasah menciptakan robot dalam Madrasah Robotic Competition. Sebelumnya, peraih medali terbanyak pada Olimpiade Sains Nasional juga dari madrasah (MAN 2 Kota Malang). Ini bukti madrasah terus berinovasi,” tambahnya.
Ke depan, Wamenag mendorong pembentukan Direktorat Vokasional Madrasah. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat dukungan terhadap siswa-siswa berpotensi di bidang sains dan teknologi.
“Tanpa direktorat itu, kita bisa kehilangan dukungan bagi anak-anak madrasah yang luar biasa potensial,” ujarnya.
Menurut Wamenag, masyarakat muslim mewarisi jejak sukses para ilmuwan. Di antara mereka ada Al-Khawarizmi, Ibnu Al-Haytham, dan Ibnu Khaldun. Mereka adalah sosok yang berhasil mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan spiritualitas dalam satu kesatuan nilai keislaman.
“Kalau dilihat dengan kacamata akademik sekarang, mereka ilmuwan di siang hari dan ulama di malam hari. Padahal sejatinya, mereka hanya berislam,” tegasnya.
“Memahami Islam, berarti juga memahami teknologi, kedokteran, dan pertahanan. Insya Allah semangat itu akan dipertandingkan dalam OMI ini,” ajaknya.
Turut hadir dalam pembukaan OMI 2025, Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Gubernur Banten Andra Soni, Dirjen Pendis Prof. Amin Suyitno, dan Direktur KSKK Madrasah Prof. Dr. Nyayu Khodijah.
OMI 2025 merupakan ajang baru yang menggabungkan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researcher Supercamp (MYRES), meliputi bidang sains, riset, dan kreativitas siswa madrasah seluruh Indonesia. [*]