Beranda / Berita / Nasional / Parpol Kejar Ridwan Kamil untuk 2024

Parpol Kejar Ridwan Kamil untuk 2024

Minggu, 06 Juni 2021 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Sumber : cnnindonesia.com

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, menilai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memiliki potensi untuk membantu mendongkrak pamor ketua umum partai politik yang berambisi maju di pemilihan presiden (pilpres) tahun 2024 mendatang.

Hal itu ia sampaikan merespons pertemuan Ridwan Kamil dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Sebelumnya, ketum NasDem, PKB dan PKS juga sudah menemui Ridwan Kamil.

"Sosok yang populer seperti Ridwan Kamil dan enggak punya partai itu bisa berpotensi digandeng oleh partai yang butuh popularitas untuk ketum-ketumnya misal naik jadi calon presiden," ujar Kunto kepada CNNIndonesia.com melalui pesan suara, Minggu (6/6).

"Ridwan Kamil bisa disandingkan menjadi cawapres untuk capres dari partai politik. Sosoknya disebut bisa mendongkrak popularitas dan elektabilitas terutama di anak muda termasuk media sosial," tambahnya.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, memiliki sejumlah nilai tambah. Selain popularitas, Kunto berujar bahwa Emil juga merupakan kepala daerah yang memiliki basis pemilih terbesar di Indonesia, yakni Jawa Barat.

Cara Emil mendekatkan diri kepada warga terutama di media sosial, kata dia, menjadi daya tarik tersendiri.

"Apalagi dia kepala daerah dari sebuah provinsi yang punya pemilih terbesar di Indonesia yaitu Jawa Barat. Ini potensi yang luar biasa karena dari success story-nya Jokowi, kepala daerah bisa jadi presiden," kata Kunto.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, mengatakan pertemuan sejumlah ketua umum partai politik dengan Emil bukanlah sesuatu yang istimewa. Sebab, safari politik seperti itu acapkali dilakukan oleh tokoh-tokoh lain.

Hanya saja, ia menilai pertemuan Emil dengan AHY dapat memberikan keuntungan bagi AHY.

"AHY dimungkinkan menarik simpati dari basis suara RK [Ridwan Kamil] dan hubungan semacam ini bisa saja tidak terjadi pada RK mengingat ia bukan kader parpol, Demokrat sendiri tidak memungkinkan menggandeng RK tanpa parpol kecuali untuk tim sukses," kata Dedi melalui pesan tertulis.

Ia menilai pertemuan Emil dengan sejumlah tokoh partai politik yang dikaitkan dengan pemilihan presiden 2024 sangat prematur.

"RK sejauh ini hanya tokoh daerah, belum sampai pada level nasional. Di Jawa Barat sendiri, pemilih RK tidak sekuat kepala daerah lain, Anies Baswedan di DKI Jakarta atau misalnya Ganjar di Jawa Tengah jauh lebih kuat dari RK," ungkapnya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil membeberkan bahwa telah ada beberapa ketua umum partai politik pemilik kursi DPR yang menemui dirinya.

Mereka adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PKS Ahmad Syaikhu, dan Ketum NasDem Surya Paloh. Terbaru, dia bertemu dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Kepada awak media, Emil menjelaskan bahwa pertemuan tersebut membahas isu politik. Ia sekaligus memberikan dukungannya atas pencalonan Airlangga pada pemilihan presiden 2024 mendatang.

(ryn/bmw)

Sumber : cnnindonesia.com

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda