DIALEKSIS.COM | Bogor - Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan konsumsi dan produksi susu nasional sebagai bagian dari upaya perbaikan gizi masyarakat serta penguatan ketahanan pangan nasional.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Agung Suganda dalam peringatan Hari Susu Nusantara yang digelar di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Minggu (1/6/2025).
Agung menyebutkan, konsumsi susu masyarakat Indonesia saat ini masih tergolong rendah, yaitu sekitar 16,1 liter per kapita per tahun. Angka ini jauh di bawah negara tetangga seperti Brunei Darussalam yang mencapai 70 liter per kapita per tahun.
“Susu merupakan sumber gizi penting yang dapat mendukung tumbuh kembang anak dan memperkuat kualitas SDM Indonesia. Peningkatan konsumsi perlu dibarengi dengan penguatan produksi dalam negeri,” ujarnya.
Produksi Lokal Masih Minim
Data Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa produksi susu segar nasional saat ini baru mampu memenuhi sekitar 20 persen kebutuhan domestik, sementara sisanya dipenuhi dari impor, terutama dalam bentuk susu bubuk.
Untuk mengurangi ketergantungan pada impor, pemerintah menargetkan peningkatan populasi sapi perah, perbaikan manajemen pakan, serta modernisasi peternakan melalui digitalisasi.
Sejak awal 2025, sektor swasta mulai dilibatkan dalam program percepatan produksi susu. Hingga akhir Mei, tercatat 196 pelaku usaha telah menyatakan komitmennya untuk mendatangkan hampir satu juta ekor sapi perah dalam lima tahun ke depan. Sebanyak 9.736 ekor sapi telah mulai masuk secara bertahap dari Australia.
Dukungan Infrastruktur dan Kemitraan
Guna mendukung pengembangan peternakan skala besar, pemerintah menyiapkan lahan seluas 1,45 juta hektar dan mendorong pola kemitraan antara investor dan peternak rakyat agar manfaat ekonomi dirasakan secara merata.
Program ini masuk dalam daftar 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, dan akan dilaksanakan di 29 lokasi di berbagai provinsi.
Sebagai bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG), pemerintah juga mendorong penyediaan susu segar di wilayah-wilayah yang memiliki populasi sapi perah.
“Ini adalah bentuk keberpihakan terhadap peternak lokal sekaligus upaya peningkatan gizi anak-anak,” ujar Agung.
Dukung SDM Peternakan
Sementara itu, Polbangtan Bogor terus berkontribusi dalam mencetak tenaga profesional di sektor peternakan. Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Rudi Hartono, menyatakan bahwa kampus tersebut setiap tahun meluluskan puluhan penyuluh dan paramedik veteriner.
“Kami konsisten membina kebiasaan minum susu melalui kegiatan edukatif sejak usia dini. Teaching factory juga terus dikembangkan agar lulusan siap masuk industri,” katanya.
Peringatan Hari Susu Nusantara tahun ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat dalam membangun sistem persusuan nasional yang berkelanjutan. [in]