Beranda / Berita / Nasional / Peniliti FISIP UTA 45 Lakukan Penelitian Pola Komunikasi Mahasiswa dan Program MBKM

Peniliti FISIP UTA 45 Lakukan Penelitian Pola Komunikasi Mahasiswa dan Program MBKM

Jum`at, 24 Desember 2021 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Tim Peneliti FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta melakukan penelitian mengenai Pola Komunikasi mahasiswa dalam implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tim Peneliti FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta melakukan penelitian mengenai Pola Komunikasi mahasiswa dalam implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa yang lolos mengikuti program MBKM yang dilaksanakan oleh Medikbuddikti. Mahasiswa FISIP UTA’45 Jakarta telah mengirimkan beberapa mahasiswa yang berhasil lolos ke beberapa BUMN, industri dan perusahaan-perusahaan ternama baik skala nasional maupun perusahan berskala internasional, seperti Telkom, Semeru, Microsoft.

Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Jumat (24/12/2021), seperti diketahui pemerintah melalui kemendikbudristekdikti dalam upayanya mengembangkan kualitas mahasiswa membentuk program MBKM. Berbagai macam program yang sejatinya efektif dijalankan dengan metode pembelajaran secara tatap muka ini, namun karena adanya pandemic covid-19 maka harus dilakukan juga dengan metode daring.

Keberhasilan Capaian atau tujuan dari pembelajaran yang baik membutuhkan pola komunikasi yang terjalin dengan baik pada peserta MBKM, dalam hal ini adalah mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. 

Pola komunikasi yang efektif dalam system belajar mengajar menentukan tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam program MBKM tahun 2021 yang diselenggarakan oleh kemendikbudristekdikti, terdapat mahasiswa universitas 17 agustus 1945 jakarta yang diterima dalam beberapa program, yaitu: program studi independen, program Magang, Program kampus mengajar dan Program pertukaran pelajar. 

Melihat beberapa format program MBKM tersebut, idealnya pengoptimalan kegiatan dicapai dengan metode luring, seperti kita tahu bahwa proses pembelajaran studi independent, magang, kampus mengajar adalah kegiatan praktis yang membutuhkan aktivitas berbasis kegiatan real.

Banyak hasil penelitian yang menunjukan tentang efektivitas pembelajaran daring yang dilakukan selama masa pandemi Covid-19. Beberapa Hasil penelitian yang dipublikasikan memberikan hasil bahwa dalam pembelajaran daring memiliki kelebihan dan kekuarangan, namun sebagian besar masih menganggap pembelajaran daring juga kurang efektif. 

Ada beberapa hambatan komunikasi dalam pembelajaran daring yang dialami oleh mahasiswa yang berkuliah di wilayah jabodetabek. Pertama, masalah Psikologis/Emosional yang meliputi: Kejenuhan komunikasi, Personal communication barriers, Komunikasi antarpribadi terbatas, Lonely, atau teralienasi, Komunikasi cenderung satu arah, komunikasi pada mesin dan Semantik noise atau miss communication. Kedua, Suasana dan Pola Komunikasi yang meliputi: Hilangnya suasana informal, Kelelahan komunikasi daring, Keterbatasan waktu komunikasi. 

Ketiga, Teknis/ Technical Noise yang meliputi: Gangguan teknologi komunikasi (fasilitas, akses koneksi internet, sinyal, kuota). Keempat, Media yang meliputi: Keterbatasan media daring. Kelima, Literasi digital dan teknologi yang meliputi: Kurangnya pemahaman budaya komunikasi media digital dan Literasi digital dan teknologi (Soraya Fadhal)

Dalam kelancaran proses belajar online perlu adanya metode yang menarik, jadwal tetap, memiliki bahan belajar, ada ruang diskusi, dan tugas. Komunikasi yang efektif juga menjadi pendukung jalannya proses belajar yang lancar. 

Efektivitas komunikasi dinilai dari proses penyampaian informasi atau materi pembelajaran oleh dosen dan pemahaman mahasiswa, serta adanya interaksi yang baik, seperti tanya-jawab atau diskusi antara dosen dan mahasiswa. Adapun Peniliatian ini mendapatkan bantuan pendanaan Program Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka 2021. []

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda