Beranda / Berita / Nasional / Plt Sekjen Kemendagri Lantik Enam Pejabat, Berikut Nama dan Jabatannya

Plt Sekjen Kemendagri Lantik Enam Pejabat, Berikut Nama dan Jabatannya

Senin, 21 Februari 2022 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Foto: Plt Sekjen Kemendagri, Suhajar Diantoro melantik enam pejabat di lingkungan Kemendagri, Senin (21/2/2022).


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro melantik enam pejabat di lingkungan Kemendagri.

Satu pejabat dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6/M Tahun 2022 tertanggal 15 Februari 2022. Sedangkan lima pejabat lainnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 821.22-152 tertanggal 18 Februari 2022.

Pelantikan para Pejabat Fungsional Ahli Utama dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama itu berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kemendagri, Senin (21/2/2022).

Adapun enam pejabat yang dilantik tersebut yaitu Suroyo sebagai Widyaiswara Ahli Utama Kemendagri; Marisi Parulian sebagai Kepala Biro Keuangan dan Aset Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemendagri; dan Asmawa sebagai Kepala Biro Umum Setjen Kemendagri.

Kemudian Nurdin sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi Setjen Kemendagri, Sumule Tumbo sebagai Direktur Fasilitasi Dana Perimbangan dan Pinjaman Daerah Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri; dan Heru Tjahyono sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pembangunan dan Keuangan Daerah.

Plt Sekjen Kemendagri dalam sambutannya mengajak para pejabat untuk bekerja dengan berorientasi pada pelayanan. Pasalnya, hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) menyatukan budaya kerja masing-masing.

“Bapak Presiden minta agar kita satukan budaya kerja kita, yang sekarang kita sebut dengan BerAKHLAK. ‘Ber’ itu adalah berorientasi kepada pelayanan. Ini harus mulai dihafal, terus kita masukan ke dalam hati kita, lihat dalam diri kita apa kelebihan dan kekurangan dan bagaimana cara kita menerapkannya,” terang Suhajar.

Suhajar melanjutkan, budaya berikutnya yakni akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Budaya-budaya tersebut, kata dia, akan mendorong para aparatur bekerja dengan benar. Hal itu juga bakal mengubah paradigma aparatur dalam bekerja menjadi lebih optimal. Karenanya, dia meminta agar orientasi untuk memberikan pelayanan dapat diterapkan dalam menjalankan pekerjaan.

“Itulah yang dipatrikan oleh Pak Presiden dan diperintahkan oleh Pak Menteri Dalam Negeri kepada kita, kita ini adalah pelayan. Jadi kalau ada pegawai negeri tak bersedia menjadi pelayan, tolonglah mencari pekerjaan lain,” tambah Suhajar.

Di sisi lain, Suhajar mengajak para aparatur untuk meyakinkan berbagai pihak bahwa esensi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah melayani. Lebih khusus, tambah dia, pelayanan tersebut ditujukan kepada masyarakat, lembaga, maupun badan-badan yang bekerja untuk rakyat.

Dia mencontohkan, beberapa negara seperti Korea Selatan, Taiwan, hingga Singapura yang dinilai berhasil mengalami kemajuan pesat. Hal itu, karena negara tersebut berupaya bertransformasi menjadi organisasi pelayanan publik. Karena itu, Suhajar kembali meminta agar para aparatur kembali menerapkan paradigma melayani, terlebih kepada masyarakat secara umum.

“Bagi organisasi-organisasi yang langsung berhubungan dengan rakyat, dia pelayan nyata. Dukcapil bagian dari itu, karena dia langsung melayani dokumen rakyat punya,” demikian pungkas Suhajar sebagaimana yang dirilis Puspen Kemendagri.


Keyword:


Editor :
Zakir

riset-JSI
Komentar Anda