DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu tak ingin istilah cebong-kampret kembali muncul di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu sesuai dengan keinginan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

"Saya sepakat dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, justru dengan koalisi ini enggak ada lagi tadi keterbelahan di tengah masyarakat, cebong dan kampret, enggak ada lagi," ujar Ahmad Syaikhu saat menerima Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di DPP PKS, Selasa (12/9/2023).

Menurut dia, istilah itu menunjukkan pembelahan masyarakat yang kental pada Pilpres 2019. Ahmad Syaikhu tak ingin istilah serupa hadir di pemilu tahun depan.

Di sisi lain, Ahmad Syaikhu mengaku tak khawatir soal politik identitas. Dia meyakini koalisi partai pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersih dari politik identitas.

"Saya kira ini perpaduan partai yang punya basis keumatan dan basis nasionalis," kata dia.

Menurut Ahmad Syaikhu, seluruh upaya koalisi fokus dilakukan membangun Indonesia lebih baik. Dia optimistis koalisi dapat memberi kebaikan bagi negara.

"Kita songsongmasa depan dengan lebih baik," kata Ahmad Syaikhu.