DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg menyebut Menteri Agama RI, Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA sebagai pemimpin dengan karakter kuat dan jiwa besar.
Pernyataan ini disampaikan menyusul permohonan maaf terbuka Menteri Agama terkait dinamika penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M.
Menurut Mujiburrahman, langkah tersebut merupakan keteladanan yang langka dan patut diapresiasi.
“Langkah Menteri Agama menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas penyelenggaraan ibadah haji menunjukkan karakter kuat dan jiwa besar seorang pemimpin sejati,” ujar Mujiburrahman, Sabtu (19/7/2025).
“Ini bukan tanda kelemahan, melainkan cerminan integritas, kerendahan hati, dan tanggung jawab yang luar biasa, terutama dalam momen reflektif 75 tahun Kementerian Agama mengelola urusan haji,” tambahnya.
Ia menilai sikap kenegarawanan tersebut penting karena membuka ruang evaluasi dan perbaikan ke depan.
“Sikap berjiwa besar dari seorang pemimpin membuka pintu evaluasi yang transparan dan perbaikan yang sistematis. Ini komitmen nyata untuk melayani umat dengan lebih baik, sebuah nilai yang relevan bagi kita semua,” ujarnya.
Mujiburrahman menambahkan, langkah yang ditempuh Menteri Agama dapat menjadi teladan bagi kementerian lain dalam Kabinet Merah Putih.
“Menteri Agama sudah memberi contoh yang baik, dengan jiwa besar, keberanian, dan kerendahan hati, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia terkait berbagai kekurangan dalam penyelenggaraan haji selama 75 tahun,” kata Mujiburrahman.
Sebagai pimpinan perguruan tinggi Islam, ia menegaskan UIN Ar-Raniry mendukung penuh budaya akuntabilitas tersebut.
“Kami di UIN Ar-Raniry memandang ini sebagai inspirasi. Kami siap mendukung ikhtiar mulia Kementerian Agama melalui sumbangsih pemikiran, kajian akademis, dan riset untuk menyempurnakan tata kelola haji Indonesia,” pungkasnya. []