Beranda / Berita / Nasional / Wapres Ajak Ulama Dunia Wujudkan Tatanan Global Adil dan Damai

Wapres Ajak Ulama Dunia Wujudkan Tatanan Global Adil dan Damai

Selasa, 07 Februari 2023 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengajak ulama di berbagai belahan benua lain menjadi bagian dalam mewujudkan tatanan global yang adil dan damai. Melalui hal itu, banyak permasalahan global yang terjadi dapat ditangani dengan optimal.  

“Saya juga mengajak para ulama di dunia agar ikut ambil bagian dalam perumusan tatanan global demi terwujudnya dunia yang lebih adil dan damai, dan sekaligus menyelesaikan persoalan-persoalan global yang dihadapi, terutama kemiskinan, konflik, perang, dan kerusakan lingkungan,” ujar Wapres Ma’ruf Amin ketika membuka Muktamar Internasional I Fikih Peradaban di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Senin, (6/2/2023).

Cara ulama dalam mewujudkan hal tersebut, yakni turut membantu mewujudkan konsensus dasar tentang nilai-nilai dan perilaku dasar yang diyakini semua agama atau yang disebutkan dengan etika global.

“Dalam konteks ini, saya juga mengajak para ulama untuk terus mendorong terwujudnya substansi etika global (global ethics), yakni saling memahami (mutual understanding), saling menghormati (mutual respect), saling ketergantungan (interdependence), dan kerja sama (cooperation) di antara bangsa-bangsa di dunia,” imbaunya.

Di tengah arus globalisasi yang serba digital, Wapresmengingatkan bahwa ketentuan dalam fikih yang merupakan respons terhadap peradaban sebelumnya, mungkin tidak cocok lagi untuk merespons peradaban saat ini, sehingga dibutuhkan konstruksi fikih baru yang lebih sesuai dengan peradaban saat ini.

“Saya ingin mengajak para ulama semua untuk terlibat lebih aktif dalam merespons setiap permasalahan baru dan terbarukan yang muncul, sehingga tercipta fikih baru yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman,” tegas Wapres.

Di sisi lain, dalam mendukung hal itu, perlu membangun peradaban, penting bagi umat Islam. Sebagai medium meyakini manusia memiliki tugas mulia sebagai wakil Allah di bumi (khalifatullah fil ardh), yakni mengelola dan membangun bumi serta peradabannya. 

Sebagai khalifah yang bertanggung jawab memakmurkan bumi, mereka juga harus berpegang pada dimensi Ketuhanan (rabbâniyyah, teosentris) dan juga dimensi kemanusiaan (insâniyyah, antroposentris).

“Oleh karenanya penting untuk memperhatikan hal berikut, pertama, menempatkan diri sebagai “wakil Allah” yang menjalankan penugasan dari pemberi mandat, yaitu Allah SWT,” kata Wapres.

“Kedua, antar manusia sebagai sesama “wakil Allah” harus saling menguatkan satu sama lain (tasanud), bukan saling bermusuhan (ta’anud), karena pada hakekatnya yang memberi mandat adalah sama, yaitu Allah  SWT,’’ tambahnya.

Sementara yang ketiga, Wapres menekankan, antar manusia harus saling menjaga jangan sampai terjadi kegaduhan, karena manusia ini berada di satu bumi yang sama (fii ardhin wahidin). Sehingga, jika terjadi kegaduhan di satu tempat akan berpengaruh pada manusia di tempat lainnya.

“Setiap potensi kegaduhan (atau kerusuhan) harus dicegah bersama dengan cara apapun,” tegasnya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda