Beranda / Berita / Nasional / WHO Sebut Varian Delta Akan Mendominasi

WHO Sebut Varian Delta Akan Mendominasi

Senin, 21 Juni 2021 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Ilustrasi. Sejumlah negara waspada corona varian Delta (Dok. AFP/MOHD RASFAN)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan mengatakan varian Delta dari virus corona akan menjadi jenis yang dominan secara global.

"Varian Delta sedang dalam proses menjadi varian dominan secara global karena peningkatan transmisibilitasnya (penularan)," ujar Swaminathan dalam konferensi pers, Jumat (18/6) mengutip Reuters.

Sejumlah negara di Eropa tengah mengalami lonjakan kasus, salah satu penyebabnya karena varian yang pertama kali teridentifikasi di India itu.

Di Inggris misalnya, pejabat kesehatan melaporkan peningkatan kasus Covid-19 dengan varian Delta. Menurut data Kesehatan Masyarakat Inggris, total kasus Covid-dengan varian tersebut mencapai 75.953.

Sementara pejabat kesehatan Jerman menyatakan varian Delta akan segera menjadi varian dominan meskipun vaksinasi di negara itu meningkat.

Rusia, khususnya di Kota Moskow juga mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang tajam. Sebagian besar kasus itu berkaitan dengan varian Delta, sehingga memicu ketakutan akan gelombang ketiga.

Tak hanya fokus di Eropa, salah satu pejabat WHO mengatakan Afrika tetap menjadi area yang menjadi perhatian, meskipun hanya menyumbang sekitar 5 persen dari infeksi global dan 2 persen untuk angka kematian.

Kepala program darurat WHO Mike Ryan menyatakan kasus Covid-19 baru di Namibia, Sierra Leone, Liberia dan Rwanda telah melonjak pada minggu lalu, sementara akses vaksin masih sangat minim.

"Ini kawasan yang sangat, sangat memprihatinkan," kata Ryan.

"Realitasnya bahwa di era berbagai varian, dengan peningkatan penularan, kami telah meninggalkan sebagian besar populasi, populasi yang rentan di Afrika, tidak terlindungi oleh vaksin."

Hingga kini, menurut data Worldometer, total kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 179 juta lebih infeksi dan jumlah kematian sebanyak 3.882.080 jiwa.

Amerika masih menduduki posisi pertama dengan kasus Covid-19 terbanyak, disusul India, Brasil dan Prancis.(CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda