Kamis, 02 Oktober 2025
Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / 2.000 Atlet dari 10 Cabor Bakal Bertanding di PON Bela Diri Kudus 2025

2.000 Atlet dari 10 Cabor Bakal Bertanding di PON Bela Diri Kudus 2025

Kamis, 02 Oktober 2025 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua umum KONI Pusat Marciano Norman. [Foto: Humas KONI]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 akan resmi bergulir di Kudus, Jawa Tengah, pada 11-26 Oktober 2025. Mengusung tema “Bela Diri itu Prestasi”, ajang multievent olahraga ini mempertemukan lebih dari 2.000 atlet dari berbagai provinsi yang akan berlaga di 223 nomor pertandingan dari 10 cabang olahraga bela diri.

Cabang yang dipertandingkan meliputi pencak silat, tarung derajat, karate, taekwondo, gulat, judo, jujitsu, sambo, kempo, hingga wushu. Kompetisi ini digagas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) bersama Djarum Foundation dan federasi cabang olahraga terkait.

Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman dalam siaran persnya yang diterima pada Kamis (2/10/2025), menegaskan, penyelenggaraan PON Bela Diri merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pembinaan olahraga Indonesia sekaligus memperluas kompetisi nasional. 

“Kami mengapresiasi Djarum Foundation yang telah peduli terhadap olahraga Indonesia melalui kerja sama ini. PON Bela Diri menjadi terobosan, karena multievent ini akan digelar rutin setiap dua tahun sekali,” ujarnya.

Ia menambahkan, atlet berprestasi dunia lahir dari kompetisi berkualitas yang didukung sport science, evaluasi, dan konsistensi pembinaan. 

“Tidak banyak jalan lain selain terus menggelar kompetisi. PON Bela Diri menjadi wadah uji kemampuan sekaligus tolok ukur prestasi atlet bela diri kita,” tegasnya.

Ajang ini digelar dengan mempertimbangkan fokus PON XXII/2028 di Nusa Tenggara Timur-Nusa Tenggara Barat yang hanya mempertandingkan cabang olahraga Olimpiade, cabang unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), dan pilihan tuan rumah. Untuk itu, KONI Pusat menginisiasi PON Bela Diri sebagai event tambahan agar cabang olahraga lain tetap mendapatkan ruang kompetisi yang setara.

Menurut KONI, kebijakan ini sejalan dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya penguatan sport science dan peningkatan prestasi olahraga Indonesia di tingkat global.

Selain aspek prestasi, PON Bela Diri 2025 di Kudus juga diharapkan mendongkrak sektor ekonomi daerah. KONI menilai, multievent olahraga selalu membawa dampak positif berupa sport industry dan sport tourism. 

“Tidak hanya atlet dan pelatih yang merasakan manfaat. Masyarakat di sekitar venue juga akan merasakan efeknya, mulai dari akomodasi, transportasi, konsumsi, hingga pariwisata. Ini menjadi ajang promosi daerah sekaligus peluang ekonomi bagi masyarakat,” jelas KONI Pusat.

KONI juga menekankan pentingnya sportivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan. Salah satu fokus utama adalah pengawasan ketat terhadap penggunaan doping. 

“Kami ingin memastikan ajang ini menjadi kompetisi sehat, menjunjung tinggi nilai-nilai fair play, sekaligus menjadi pembelajaran jangka panjang bagi atlet,” tegas Ketum KONI.

Dengan semangat kebersamaan, PON Bela Diri Kudus 2025 diharapkan tidak hanya melahirkan juara-juara baru, tetapi juga memperkuat pembinaan berkelanjutan. Ajang ini sekaligus menjadi wadah regenerasi atlet bela diri nasional yang berpotensi mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bpka - maulid