Sabtu, 02 Agustus 2025
Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / 3 Emas, 1 Perunggu: Tim Kano Slalom Indonesia Ukir Prestasi di Thailand

3 Emas, 1 Perunggu: Tim Kano Slalom Indonesia Ukir Prestasi di Thailand

Jum`at, 01 Agustus 2025 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Tim dayung kano slalom Indonesia berhasil meraih 3 medali emas dan 1 perunggu, dari 4 nomor yang dilombakan dalam Kejuaraan Dayung Kano Slalom seluruh Asia Tenggara di Rayong, Pattaya, Thailand, 26-27 Juli 2025. [Foto: dok. KONI]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Tim dayung kano slalom Indonesia berhasil meraih 3 medali emas dan 1 perunggu, dari 4 nomor yang dilombakan dalam Kejuaraan Dayung Kano Slalom seluruh Asia Tenggara di Rayong, Pattaya, Thailand, 26-27 Juli 2025.

Atas prestasi tersebut, Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman mengucapkan selamat dan bangga kepada tim dayung Indonesia. 

“Selamat kepada para atlet, pelatih, ofisial dan Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) yang dipimpin Bapak Basuki Hadimuljono karena berhasil mengantar atlet meraih prestasi,” katanya yang dikutip pada Jumat (1/8/2025).

“Terus berlatih agar mampu meraih prestasi pada kejuaraan selanjutnya,” sambungnya.

Lomba yang diikuti 33 atlet dari Indonesia, Malaysia, Myanmar, dan tuan rumah Thailand itu merupakan uji coba bagi tim Indonesia yang berkekuatan 6 atlet, terdiri atas 2 putra dan 4 putri, yang disiapkan untuk berlomba dalam pesta olahraga Asia-Tenggara (SEA Games) ke-33 di Thailand, 9-20 Desember 2025.

Manajer tim Indonesia, Muhammad Assyidiq (58 tahun), mengatakan walaupun para atlet menampilkan prestasi yang membanggakan namun masih banyak yang perlu dievaluasi.

“Sarana dan prasarana latihan di Tanah Air belum memadai. Kami berharap para atlet tetap berlatih dengan penuh semangat di tengah keterbatasan ini. Tugas berat sudah menunggu: SEA Games 2025, Asian Games 2026, dan babak kualifikasi Olimpiade 2028,” kata pensiunan Sekretaris Dispora Kabupaten Subang, Jawa Barat, itu perihal tempat latihan tim dayung slalom Indonesia di Sungai Cisangkuy, Pengalengan (Jawa Barat), yang dinilainya masih jauh dari memadai. Para atlet berlatih sejak Januari 2025.

Atlet-atlet Indonesia meraih 3 medali emas dari nomor kayak-slalom tunggal putra dan putri (MK1 dan WK1) atas nama Krisna Septiana dengan skor 85.69 dan Angrum Sofia dengan skor 106.98, dan dari nomor kano-slalom putri (WC1) atas nama Putu Santhi dengan skor 105.98. Sedangkan 1 medali perunggu diraih dari nomor kano-slalom putra (MC1) atas nama Sutanto Ade Yoan dengan skor 101.01.

Atlet-putra asal Purwakarta (Jabar), Krisna Septiana (22 tahun), yang berhasil meraih medali emas nomor kayak-slalom tunggal putra (MK1) dengan skor 85.69 mengatakan, ia bersama tim hanya memiliki waktu 2 hari untuk berlatih dan menyesuaikan diri dengan arena lomba. 

“Namun kami tidak menyerah dan segera beradaptasi untuk memahami tantangan di setiap gate yang berbeda satu sama lainnya, sementara kami juga harus mampu beradaptasi dengan perahu tuan rumah Thailand yang berbeda dengan perahu kita untuk berlatih sehari-hari. Belum lagi spraydeck-nya sudah robek sehingga air masuk dan mengganggu kestabilan perahu,” kata Krisna tentang kendala-kendala dalam lomba di Thailand itu. Medali perak diraih atlet tuan rumah Thailand, Phonwha Nattavat, dengan skor 86.96.

Sementara atlet-putri asal Jakarta, Putu Santhi (19 tahun), yang meraih medali emas nomor nomor kano-slalom putri (WC1) dengan skor 105.98 mengatakan, bahwa keberhasilannya akan memotivasi dirinya untuk terus berlatih menjadi lebih baik lagi, karena ia sadar bahwa masih banyak hal yang harus dipelajari dan ditingkatkan.

“Upaya untuk menang tak selamanya berjalan mulus, karena selain kekuatan fisik, dibutuhkan pula teknik dan strategi dalam lomba,” kata Santhi. Medali perah diraih atlet Malaysia, Muhammad Azmi Tan Azl Yn Farhana, dengan skor 133.24.

Sementara untuk nomor kayak-slalom tunggal putri (WK1) yang dijuarai Angrum Sovia dengan skor 106.98, medali perak diraih atlet tuan rumah Thailand, Niymdech Neelaphat, dengan skor 108.85.

Sedangkan atlet-putra asal Bandung, Ade Yoan Sutanto (26 tahun), yang gagal meraih medali emas dan hanya mendapat perunggu dalam nomor kano-slalom putra (MC1) dengan skor 101.01 mengungkapkan bahwa penyebab kegagalannya adalah karena ‘senjata’-nya, yaitu kayuh atau dayungnya mengalami patah di bagian bawah karena faktor usia. Medali emas direbut atlet tuan rumah Thailand, Kaewarsa Punyarat, dengan skor 91.24.

Dua atlet putri lainnya yang diterjunkan dalam lomba kano slalom di Thailand adalah, Kadek Sintha dan Dwi Rachma Febryanti.

Pelatih asal Cipule (Karawang, Jabar) Ahmad Sunarya yang akrab disapa “Abbas” dan turut mendampingi para atlet di Thailand, mengharapkan agar para atlet dayung slalom diberi kesempatan lebih banyak untuk ujicoba berlomba agar pengalaman mereka semakin terasah dan lebih percaya diri.

Thailand sebagai tuan rumah SEA Games ke-33 pada Desember 2025 mendatang, diketahui telah melakukan berbagai upaya untuk menyelenggarakan nomor-nomor lomba dayung yang berpotensi menjadi sumber medali emas bagi mereka, termasuk diantaranya 4 nomor lomba dayung kano-slalom. 

Syarat sebuah nomor untuk dilombakan dalam SEA Games yakni harus diikuti sedikitnya oleh 5 tim negara peserta. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI