Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / FPTI Aceh Siap Raih Prestasi di Porwil Sumatera 2019, Bengkulu

FPTI Aceh Siap Raih Prestasi di Porwil Sumatera 2019, Bengkulu

Minggu, 20 Januari 2019 16:57 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pengurus Provinsi (Pengprov), Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Aceh melaksanakan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) 2019. Rakerprov ini, dihadiri 15 dari 18 Pengkab/Pengkot FPTI seluruh Aceh, di Gedung KONI Aceh, Kuta Alam, Banda Aceh, Aceh, Minggu (20/1/2019). Acara itu dibuka Ketua Umum KONI Aceh, diwakili Wakil Ketua III, Teuku Rayuan Sukma.

Ketua FPTI Aceh, H. Muhammad Saleh SE mengatakan. Rakerprov ini merupakan program rutin FPTI Aceh setiap tahun berjalan. Tujuannya, mengevaluasi berbagai program kerja yang telah dilaksanakan pada 2018 lalu dan menyusun program prestasi serta organisasi tahun 2019. "Salah satunya, mengkaji ulang persoalan pelaksanaan PORA yang perlu pembenahan, terutama kesiapan pembangunan sarana dan prasarana," jelasnya.

H. Muhammad Saleh memaparkan, sejak FPTI Aceh menjadi anggota KONI Aceh tahun 1996 silam, telah memiliki 18 Pengkap dan Pengkot se-Aceh. Namun, belum mampu memberikan medali emas untuk Aceh pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Karena itu, sesuai target satu emas yang diberikan KONI Aceh pada PON XX/2020 di Papua, pihaknya bertekad untuk meraih dan memenuhi target dimaksud. Apalagi, selama ini perhatian KONI Aceh dibawah kepemimpinan H. Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem dan Dispora Aceh sangat besar dalam membantu pembangunan wall atau dinding.

"Tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Banyak hal yang harus diperbaiki dan penuhi. Mulai dari sistem pembinaan atlit hingga terpenuhinya sarana dan prasarana (sapras). Baik di kabupaten dan kota maupun provinsi," ujar Saleh.

Ini menjadi penting, sejalan dengan meningkatnya prestasi atlit panjat tebing di Sumatera maupun Pulau Jawa, Bali, Sulawesi dan Kalimantan. "Tapi kita harus tetap optimis, tak ada kata tidak bisa selama kita mau berbuat dan berusaha. Karena itu, sistem pembinaan dan kepelatihan harus diubah, sesuai dengan semakin ketatnya persaingan di level nasional. Sarana dan prasarana juga harus terpenuhi walau pun belum seluruhnya ada," katanya.

Selama tahun 2019 sebut dia, pihaknya sudah mewajibkan setiap Pengkab/Pengkot FPTI se-Aceh, memiliki minimal satu wall (dinding). Jika tidak, maka akan dievaluasi dan bukan tidak mungkin akan dibekukan.

"Alasannya, mana mungkin bicara prestasi dan pembinaan atlit jika tidak memiliki sarana. Waktu yang kami berikan sudah cukup sehingga tidak ada alasan bagi Bupati/Walikota serta KONI dan Pengkab/Pengkot Panjat Tebing di daerah untuk tidak membangun wall atau dinding," tegas Saleh.

Dia mengaku, tak mau lagi panjat tebing hanya dijadikan cabor papan nama di daerah atau aktif hanya menjelang Pra PORA dan PORA (Pekan Olahraga Aceh). "Saat ini, 12 Pengkab/Pengkot FPTI di Aceh yang serius melakukan pembinaan. Jadi, sudah cukup dan memenuhi syarat sebagai peserta PORA. Selebihnya akan dievaluasi dan jika tidak segera berbenah, akan dibekukan. Kita tak butuh gemuk, tapi lamban. Biar ramping tapi menuai prestasi," sebut dia.

Sementara itu, T. Rayuan Sukma, Wakil Ketua III Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh memberi apresiasi kepada Rakerprov FPTI Aceh. Menurutnya, FPTI Aceh satu-satunya pengurus cabang olahraga provinsi di Aceh yang disiplin atau taat azas, melakukan Rakerprov. "Dari amatan kami, Pengprov FPTI Aceh rutin mengelar Rakerprov di awal tahun berjalan. Banyak Pengprov Cabor justeru melaksanakan Rakerprov di akhir tahun. Itu pun kalau ada dan mayoritas tidak melakukannya," ungkap T. Rayuan Sukma.

Menurutnya, evaluasi program kerja dan pembinaan atlit sangat perlu dilakukan sehingga bisa menyusun program pembinaan secara berkesimbungan. "Untuk tahun 2019, KONI Aceh menempatkan Pengprov FPTI Aceh pada perioritas kedua. Ini sejalan dengan berbagai prestasi yang diraih. Kami berharap, dapat naik menjadi perioritas pertama dengan perolehan prestasi yang mengembirakan. Insya Allah, target satu medali emas di PON Papua dapat terwujud," harapnya, yang disambut aplus peserta Rakerprov FPTI se-Aceh.

T. Rayuan Sukma menyebutkan. Perkembangan FPTI secara nasional sudah sangat bagus. Bahkan, para peminat juga terus bertambah. Apalagi, saat pertandingan mengundang rasa ketegangan yang luar biasa karena dilakukan oleh atlit-atlit yang profesional.

Begitu juga perkembangan FPTI di Aceh sudah sangat mengembirakan. Itu sebabnya, KONI Aceh juga tidak tinggal diam, bagi para atlit yang memperoleh prestasi di tingkat nasioanl dan internasioanal akan diganjar dengan bonus besar.

"Karena prestasinya terus meningkat, FPTI Aceh masuk diprioritaskan 2, dan atlitnya akan masuk Pelatda menuju PON Papua 2020. Dari 41 Cabor yang akan dipertandingkan di PON 2024 Aceh-Sumut, cabor FPTI akan dipertandingkan di Aceh. Maka, kita harapkan, FPTI Aceh menyumbang emas," harap T. Rayuan Sukma sekaligus membuka Rakerprov FPTI Aceh 2019. (s)

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda