Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Jelang Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriyani Diberikan Menu Tak Biasa

Jelang Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriyani Diberikan Menu Tak Biasa

Sabtu, 12 Juni 2021 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Menu Tak Biasa Greysia/Apriyani Jelang Olimpiade Tokyo (Foto Ilustrasi: Grandyos Zafna/detikSport)


DIALEKSIS.COM | Olahraga - Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, menyiapkan program khusus buat Greysia Polii/Apriyani Rahayu jelang Olimpiade Tokyo. Mereka bakal latih tanding dengan ganda putra.

Program ini dijelaskan Eng Hian, untuk menambah kecepatan serta kekuatan atletnya menuju multievent terbesar di dunia tersebut.

"Saya sudah menyiapkan menu sparing dengan ganda putra untuk menambah kecepatan dan kekuatan mereka (Greysia/Apriyani)," kata Eng Hian dalam keterangan tertulisnya.

Greysia/Apriyani merupakan satu-satunya pasangan Indonesia dari sektor ganda putri yang lolos dalam multiajang olahraga empat tahunan tersebut. Mereka menempati peringkat tujuh dalam kualifikasi Race to Tokyo.

Akan tetapi, persiapan juara Thailand Open I itu tidak berjalan sesuai rencana. Setelah gagal tampil di All England lantaran dipaksa walkover karena COVID-19, mereka juga minim turnamen pemanasan.

Dua turnamen terakhir sebelum Olimpiade, Malaysia Open dan Singapore Open 2021, urung digelar. Lagi-lagi karena kasus Corona yang kembali meningkat di negara tersebut.

Padahal turnamen-turnamen itu merupakan bagian penting dalam kesiapan mereka menghadapi Olimpiade, terkhusus bagi Apriyani yang baru tampil perdana di multievent yang dihelat 23 Juli-8 Agustus tersebut.

"Pasti ada pengaruhnya pembatalan turnamen-turnamen itu, terutama untuk kondisi mentalnya. Sebagai atlet butuh suasana kompetisi untuk mencoba hasil latihan. Begitu juga pelatih untuk bisa menilai hasil latihan ini efektif atau tidak. Tetapi ternyata tidak ada ajang untuk melakukan itu," kata Eng Hian.

Sehubungan itu, Didi panggilan karib Eng Hian, juga menilai ketiadaan turnamen pemanansan juga membuat pihaknya kesulitan membaca kekuatan lawan.

"Tapi berdasarkan hasil turnamen sebelumnya, tanpa mengecilkan negara lain, saya masih melihat persaingan tetap akan dari Jepang, China, dan Korea," dia mengungkapkan [detik.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda