KONI Aceh Mantapkan Agenda Musorprovlub 2025

Ketua Pengprov Persatuan Korfball Seluruh Indonesia (PKSI) Aceh, Dr. Mansur. Foto: doc pribadi/dialeksis

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh menuntaskan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) dengan keputusan penting yakni menyepakati mekanisme penjaringan dan penyaringan calon Ketua Umum. Forum yang digelar pada 28 Agustus 2025 ini menjadi landasan menuju Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) akhir September mendatang.

Rakerprov kali ini dihadiri penuh oleh seluruh KONI kabupaten/kota dan pengurus provinsi cabang olahraga. Lebih dari 85 persen pemilik suara sah sepakat menetapkan Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) sesuai ketentuan AD/ART KONI 2020.

Ketua Pengprov Persatuan Korfball Seluruh Indonesia (PKSI) Aceh, Dr. Mansur, menilai konsensus ini sebagai bukti kedewasaan berdemokrasi di tubuh KONI. 

“Semua hadir dengan suara bulat, menunjukkan kesadaran kolektif untuk menjaga marwah olahraga Aceh,” ujarnya.

Mansur menambahkan, mekanisme yang disepakati bukan sekadar prosedural, tetapi juga memperlihatkan komitmen pada prinsip tata kelola yang baik. 

“Partisipasi penuh anggota, keterbukaan informasi, serta kepastian prosedural adalah indikator penting menciptakan pemilihan yang demokratis dan berintegritas. Ini bukan hanya soal memilih ketua baru, tapi tentang membangun fondasi kepemimpinan olahraga yang legitimate,” katanya.

Menurut Mansur, keputusan Rakerprov juga memberi pesan bahwa olahraga Aceh sedang menata diri. 

“Kami ingin Musorprovlub tidak hanya sah secara formal, tapi juga punya legitimasi moral di mata publik. Itu yang akan jadi kekuatan KONI ke depan,” ujarnya menekankan.

Para ketua KONI kabupaten/kota menilai mekanisme TPP yang disepakati bersama dapat menjamin keabsahan Musorprovlub sekaligus meminimalisasi sengketa internal. Forum ini juga menegaskan kembali fungsi musyawarah sebagai instrumen tertinggi pengambilan keputusan.

Musorprovlub 2025 diyakini akan berlangsung mulus berkat konsolidasi yang terbangun. Ketua umum definitif yang terpilih nantinya diharapkan mampu memperkuat kelembagaan, mendorong pembinaan atlet berbasis sains, serta mengangkat prestasi olahraga Aceh di tingkat nasional dan internasional.