DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Anggota DPR Aceh dari Fraksi Partai Golkar, Khalid, menilai Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution gagal memahami Undang-Undang Dasar 1945 dan semangat persatuan bangsa. Hal ini disampaikan Khalid menanggapi aksi Bobby yang memberhentikan truk berplat BL asal Aceh di kawasan Langkat, Sumut.
Menurut Khalid, tindakan itu tidak hanya menimbulkan keresahan, tetapi juga berpotensi merusak hubungan baik antara Aceh dan Sumut yang sudah terjalin sejak lama.
“Hubungan Aceh dengan Sumut sudah sangat panjang. Bukan hanya soal ekonomi dan bisnis, tapi juga sosial, budaya, bahkan kekerabatan. Jangan karena sikap emosional seorang gubernur, hubungan yang harmonis ini jadi retak,” tegas Khalid kepada Dialeksis.com, Senin (29/9/2025).
Ia menambahkan, selama ini mobilitas warga Aceh ke Sumut berjalan lancar tanpa gesekan berarti. Banyak pengusaha Aceh yang berinvestasi di Medan, begitu juga sebaliknya, pengusaha Sumut membuka usaha di Aceh.
“Maka kami meminta agar Gubsu Bobby Nasution jangan suka membuat polemik. Pemimpin seharusnya menciptakan kesejukan, bukan memancing amarah masyarakat,” ujar Khalid.
Politisi Golkar itu juga mengingatkan kasus pencaplokan empat pulau Aceh oleh Sumut yang baru saja diselesaikan hingga melibatkan Presiden Prabowo. Menurutnya, masalah itu saja sudah sangat sensitif, dan kini diperburuk dengan sikap Bobby yang merazia kendaraan plat BL.
“Kita ini masih satu negara. Jalan nasional dibangun dengan APBN, bukan APBD Sumut. Apa salahnya mobil plat Aceh melintas di Sumatera Utara ? Gubernur Sumut sekarang, Bobby Nasution, jelas tidak paham UUD 1945. Undang-Undang Dasar menjamin kebebasan bergerak, menjamin persatuan, dan melarang diskriminasi antarwarga negara. Kalau gubernur malah menghalang-halangi, itu bentuk kegagalan memahami konstitusi,” tegas Khalid dengan nada tinggi.
Khalid menambahkan, tindakan Bobby juga bertentangan dengan asas NKRI yang menghendaki seluruh daerah saling terhubung dan saling mendukung, bukan saling memusuhi.
“UUD 1945 sudah jelas bahwa Aceh dan Sumut sama-sama bagian dari Indonesia. Tidak boleh ada pemimpin daerah yang berlaku seolah-olah punya kewenangan di atas konstitusi. Itu sangat berbahaya bagi persatuan bangsa,” lanjut Khalid.
Ia berharap Bobby bisa menahan diri dan bersikap sebagai negarawan.
“Jangan biarkan emosi menguasai kita. Pemimpin itu harus jadi teladan, bukan memperkeruh keadaan. Hormati konstitusi, hormati rakyat, dan jangan sekali-kali mempermainkan semangat UUD 1945,” tutupnya.[mrz]