DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-820 Kota Banda Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan Collaboration Award kepada sejumlah tokoh masyarakat, komunitas, badan usaha, dan mitra kolaborasi.
Penghargaan ini diberikan atas kontribusi dan dedikasi mereka dalam berbagai bidang, yang turut serta memajukan dan mengharumkan nama Banda Aceh.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dan Wakil Wali Kota, Afdhal Khalilullah, pada malam puncak peringatan HUT kota di Taman Bustanussalatin, Jumat (23/5/2025) malam.
Sebanyak 22 tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang mendapatkan penghargaan atas peran inspiratif mereka. Berikut daftarnya:
1. Alm Alta Zaini, Keuchik Lampulo yang dianugerahi penghargaan sebagai Keuchik Inspiratif atas kontribusinya, termasuk keberhasilannya membawa Gampong Lampulo sebagai “Desa Sadar Hukum” dari Kementerian Dalam Negeri pada Januari 2025.
2. Riazil, S.Sos, Keuchik Lamteumen Timur, diakui sebagai Keuchik Peduli Yatim karena kepeduliannya yang tinggi terhadap anak-anak yatim di gampongnya, termasuk tradisi mengajak mereka berbelanja baju Lebaran setiap tahun.
3. Deo Fiscia Erjiansyah, Keuchik Gampong Pande, mendapatkan penghargaan Keuchik Peduli Parenting atas inisiasinya dalam ’gerakan’ anak-anak mencintai orang tua, salah satunya melalui program mencuci kaki orang tua.
4. Sunardi, S.Fil.I, Komandan Tim Kalong Satpol PP/WH Kota Banda Aceh, diapresiasi sebagai Penegak Trantibum dan Syariat Islam berkat kedisiplinannya dan kepemimpinannya dalam operasi penegakan syariat yang akurat, santun, dan humanis.
5. Aldi DJ (Zulfadhli Aldiansyah), seorang disabilitas muda, meraih penghargaan Sosok Disabilitas Muda Peduli Sesama atas kemandiriannya sebagai konten kreator dan keaktifannya dalam kegiatan sosial, termasuk membantu anak yatim.
6. Rahmi Ariani diakui sebagai Koreografer Muda Pelestari Tari Tradisi dan Kreasi dengan prestasi internasional di Melbourne, Australia dan Phuket, Thailand, serta prestasi beruntun di ajang FLS2N SMP dan SMA sejak 2018.
7. Alm T Nazaruddin (Zal Debus), maestro seni daboh (debus), dianugerahi sebagai Pelestari Budaya Debus dan Relawan Kebudayaan atas dedikasinya melestarikan seni tradisi Aceh.
8. Masykur Syafruddin (Pedir Museum), dianugerahi sebagai Sejarawan Muda Banda Aceh karena usahanya mengumpulkan ribuan artefak dan naskah kuno, serta mendirikan Pedir Museum.
9. Alm. Nasrullah (Pak Nas Mantan Keuchik Ilie), diakui sebagai Inspirator Tenis Meja Berdedikasi Tinggi karena mempelopori kolaborasi lintas profesi dan menghibahkan rukonya sebagai sarana pelatihan tenis meja untuk anak-anak.
10. Khairul Ija Kroeng menjadi Penggerak Ekonomi Kreatif Bidang Fashion karena sukses memperkenalkan motif Aceh autentik melalui brand Ija Kroeng yang mendunia.
11. Drs. Teuku Abdullah, SH. MA, mendapatkan penghargaan Cendikiawan Pelestari Kesusasteraan Aceh atas dedikasinya dalam penulisan buku, nazam Aceh, dan tambeh (hikayat lama).
12. Dr. Iskandarsyah Madjid, MA., diapresiasi sebagai Inisiator Inkubator UMKM karena perannya dalam membina dan memfasilitasi pelatihan serta jaringan UMKM di Aceh.
13. Nurjannah Husein (Kak Nu Husein), sebagai Perempuan Peduli Thalasemia dan pendiri komunitas Darah Untuk Aceh, atas dedikasinya membantu penyandang talasemia.
14. Said Akram, dianugerahi sebagai Maestro Kaligrafi Kontemporer atas kontribusinya sebagai perupa kaligrafi ternama dan juri MTQ Nasional.
15. Mahrisal Rubi, sebagai Pencipta Lagu Himne Aceh (“Aceh Mulia”) yang resmi ditetapkan lewat Qanun No 2 Tahun 2018.
16. Rara Tarmizi (Baburrayyan Tarmizi), sebagai Pencipta Lagu PKK dan Posyandu Banda Aceh dan penyanyi yang dikenal dengan karya musik spiritual dan sosial.
17. Edi Fadhil, sebagai Sosok Penggerak Peduli Rumah Dhuafa, atas konsistensinya membantu masyarakat kurang mampu mendapatkan rumah layak huni dan berbagai kegiatan sosial lainnya.
18. Ilyas Ibrahim, seorang juru parkir di Jalan Diponegoro, diakui sebagai Sosok Jukir Teladan karena kedisiplinan dan amanahnya.
19. Syukriah Rusydi, dianugerahi sebagai Perancang Busana Islami Fashionable Go International atas dedikasinya mengangkat wastra Nusantara, khususnya tenun Aceh, ke panggung internasional.
20. M. Arief, mendapatkan penghargaan sebagai Petugas Kebersihan Teladan atas kedisiplinan dan dedikasinya dalam tugas.
21. Marzuki, S.Ag.H, Plt. Kabid Pengawasan Syariat Islam, diakui sebagai Sosok Rujukan dalam Penegakan Syariat Islam.
22. Warung Makan Jambo Blang (Kak Maiyani), sebagai UMKM Peduli Disabilitas karena memfasilitasi disabilitas untuk bekerja dan berkarya.
Selain tokoh individu, tujuh komunitas aktif yang memberikan dampak positif bagi Banda Aceh juga mendapatkan penghargaan. Mereka adalah:
• Komunitas Sahabat Hijau (SAHI) sebagai Komunitas Peduli Lingkungan Banda Aceh atas fokusnya pada penanaman pohon dan penghijauan.
• Komunitas Gerakan Pemuda Subuh sebagai Penggerak Safari Subuh yang menginspirasi anak muda untuk salat subuh berjamaah.
• Remaja Masjid Al Makmur Lampriet sebagai Remaja Mesjid Kreatif yang mengaktifkan masjid dengan kegiatan sosial keagamaan dan ekonomi.
• Yayasan Rumoh Pangan Aceh sebagai Komunitas Inspirasi Ketahanan Pangan Banda Aceh atas program Food Rescue dan Food Donation yang telah menjangkau ribuan penerima manfaat.
• Komunitas Partner Berbagi sebagai Komunitas Aksi Kemanusiaan karena konsisten membantu penyintas kanker, duafa, fakir miskin, dan anak yatim.
• Komunitas Berucap.Id sebagai Komunitas Peningkatan Kemampuan Berbicara dan Kapasitas Diri yang fokus mengembangkan kemampuan public speaking dan ruang diskusi publik.
• Komunitas Inong Carong sebagai Komunitas Ruang Kreatif Perempuan Aceh yang fokus pada pemberdayaan dan peningkatan kualitas diri kaum wanita di Aceh.
• Komunitas Desainer Grafis Aceh (DGA) sebagai Komunitas Industri Kreatif Banda Aceh yang aktif memajukan industri desain visual, termasuk pengembangan font lokal.
Pemerintah Kota Banda Aceh juga mengapresiasi tiga Badan Usaha Paling Tertib Pajak Daerah, yaitu; Hotel Hermes Palace Banda Aceh, Magurame UDON (PT Sriboga Magurame Indonesia), dan PT Aneka Solusi Pangan (Simpang Lima Grocery).
Selain itu, 19 Mitra Kerja Kolaborasi 100 Hari Kinerja Wali Kota juga diberikan penghargaan atas kerja sama dan kolaborasinya, terutama melalui pemberdayaan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Mitra-mitra tersebut antara lain; PT Bank Aceh Syariah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Bank Indonesia, PT Pegadaian (Persero), PT Bank Tabungan Negara Syariah, PT Bank KB Bukopin Syariah (KBBS), PT. Garuda Indonesia (Persero), PT. PLN (Persero), PT TASPEN (Persero), dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Kemudian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, PT Pertamina (Persero), Perusahaan Umum (Perum) BULOG, PT Maxim Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Universitas Syiah Kuala, Universitas Islam Negeri Ar-raniry Banda Aceh, Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, dan Universitas Muhammadiyah Aceh.
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, mengatakan pemberian penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi Pemko Banda Aceh atas dedikasi dan kerja keras berbagai pihak dalam membangun kota, serta memotivasi masyarakat untuk terus berkontribusi positif bagi kemajuan bersama.
”Kami atas nama pemerintah Kota Banda Aceh mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen warga kota. Terima kasih atas kerja keras dan kinerja aparatur pemerintahan,” katanya.
Illiza juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh guru yang terus berupaya meningkatkan kualitas peserta didik sebagai calon pemimpin kota dan kepada seluruh pelaku usaha dan pihak swasta termasuk pegiat LSM dan juga media massa.
”Kepada para petugas kesehatan, saya ucapkan terimakasih atas pengabdiannya merawat kesehatan seluruh warga. Kepada para petugas kebersihan atas semangatnya memberisihkan setiap sudut kota, para imum mukim, keuchik dan aparatur gampong, kami ucapkan terima kasih atas sumbangsih dalam mewujudkan kemandirian gampong,” pungkasnya. [*]