Senin, 24 November 2025
Beranda / Pemerintahan / Kemenag Cetak Sejarah: Untuk Pertama Kalinya Gelar Natal Bersama

Kemenag Cetak Sejarah: Untuk Pertama Kalinya Gelar Natal Bersama

Senin, 24 November 2025 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Pertama Kalinya, Kemenag Bakal Gelar Natal Bersama. Foto: Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengumumkan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) untuk pertama kalinya akan menggelar perayaan Natal bersama. Keputusan ini disebut sebagai langkah sejarah bagi institusi yang selama ini menjadi rumah bagi semua umat beragama di Indonesia.

Pengumuman tersebut disampaikan Menag dalam sambutannya pada kegiatan Jalan Sehat Lintas Agama yang berlangsung di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu (23/11/2025).

“Selama ini kan Natal Kristen, Natal Katolik. Tapi Natal Kementerian Agama-nya tidak. Nah, hari ini dan tahun ini kita akan membuat sejarah di Kementerian Agama,” ujar Nasaruddin. Ia menekankan bahwa meski baru pertama kali, tidak ada kata terlambat untuk memulai tradisi baik.

Menurutnya, berbagai kementerian lain selama ini rutin menggelar perayaan Natal. Karena itu, tidak ada alasan bagi Kemenag untuk tidak melakukan hal yang sama. “Kementerian lain bikin Natal, masa Kementerian Agamanya enggak. Harusnya ini yang mulai,” katanya.

Meski demikian, Nasaruddin belum membeberkan detail waktu dan lokasi pelaksanaan Natal bersama tersebut. Ia menyebut pengumuman resmi akan disampaikan dalam waktu dekat.

Dalam kesempatan yang sama, Menag menegaskan kembali komitmen Kemenag dalam menjaga dan memperkuat nilai-nilai toleransi. Baginya, toleransi bukanlah upaya menyeragamkan perbedaan, melainkan kemampuan menerima keberagaman tanpa harus meniadakan identitas masing-masing.

“Toleransi itu bukan memaksakan diri untuk sama padahal berbeda. Bukan juga memaksakan perbedaan agar dianggap sama. Jadi toleransi itu jelas kok definisinya,” tegasnya.

Nasaruddin juga menyebut bahwa praktik toleransi di Indonesia kini banyak dijadikan contoh oleh negara lain. Istilah maupun model kerja sama lintas agama yang diterapkan di Indonesia, kata dia, mulai diadopsi oleh sejumlah negara.

“Banyak sekali negara-negara yang meniru Indonesia. Istilah yang kita gunakan pun juga ditiru oleh teman-teman,” ujar Menag.

Ia berharap perayaan Natal bersama Kemenag dapat menjadi salah satu wujud nyata komitmen keberagaman dan penguatan kerja sama lintas agama di Indonesia.

“Karena itu mari kita wujudkan dalam praktik nyata interfaith work, sebagai bagian dari upaya mencegah berbagai persoalan sosial dan menjaga kerukunan,” tutup Nasaruddin.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI