Senin, 08 Desember 2025
Beranda / Pemerintahan / Layanan Terpadu Kian Diminati, MPP Banda Aceh Raih 81.222 Pengunjung di 2025

Layanan Terpadu Kian Diminati, MPP Banda Aceh Raih 81.222 Pengunjung di 2025

Senin, 08 Desember 2025 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Layanan Terpadu Kian Diminati, MPP Banda Aceh Raih 81.222 Pengunjung di 2025. [Foto: MPP Banda Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh kembali mencatat capaian positif sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data kunjungan hingga periode Januari-November 2025, jumlah pengguna layanan yang datang ke MPP mencapai 81.222 pengunjung. 

Angka ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap layanan satu pintu terus berada pada tren meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Tren kenaikan ini terlihat jelas apabila meninjau data kunjungan tahunan. Pada tahun 2022, MPP Banda Aceh mencatat 59.194 pengunjung. Setahun kemudian, pada 2023, jumlah tersebut melonjak signifikan menjadi 98.229 kunjungan atau meningkat sekitar 66 persen. Peningkatan berlanjut pada 2024, di mana total kunjungan MPP mencapai 121.823 pengunjung. 

Sementara itu, meskipun data tahun 2025 baru dihitung hingga November, angka 81.222 pengunjung menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk memanfaatkan layanan di MPP masih sangat tinggi. Apabila tren ini berlanjut hingga akhir tahun, total kunjungan diperkirakan akan mendekati capaian tahun 2024.

Berdasarkan data monitoring dan rekapitulasi, enam instansi dengan jumlah kunjungan tertinggi, sebagai berikut:

- SAMSAT: 16.395 pengunjung

- BPJS Kesehatan: 9.561 pengunjung

- DPMPTSP Kota Banda Aceh: 9.149 pengunjung

- Disdukcapil Kota Banda Aceh: 8.304 pengunjung

- Kejaksaan Negeri Banda Aceh: 7.182 pengunjung

- Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh: 6.002 pengunjung

Tingginya angka tersebut menegaskan bahwa masyarakat semakin membutuhkan layanan publik yang mudah diakses dalam satu lokasi terpadu. MPP Kota Banda Aceh menyediakan berbagai layanan publik yang lengkap dan terintegrasi dari puluhan instansi pemerintah, instansi vertikal, BUMN/BUMD, hingga lembaga swasta. 

Masyarakat dapat mengurus berbagai layanan perizinan dan non perizinan, layanan administrasi kependudukan, surat tilang, serta pajak dan retribusi daerah. Beragam layanan seperti Jaminan Kesehatan Nasional, layanan gadai emas, serta pengurusan STNK dan pajak kendaraan bermotor juga tersedia.

Untuk urusan perumahan dan tata ruang, MPP menyediakan layanan tapak atau site plan, persetujuan kegiatan pemanfaatan ruang, hingga pemetaan bidang tanah. Layanan kelistrikan, layanan air bersih, serta kebutuhan ketenagakerjaan melalui BPJS Ketenagakerjaan dapat diakses dengan mudah. Masyarakat juga dapat memanfaatkan layanan Kantor Urusan Agama, layanan sertifikasi jasa konstruksi, layanan zakat dan infaq, serta layanan tes urine dan konsultasi rehabilitasi dari BNN.

Layanan kebersihan dan lingkungan, layanan keimigrasian (seperti pembuatan paspor), layanan pengawasan obat dan makanan (BPOM), layanan POS, serta layanan klinik kesehatan turut hadir di MPP. Untuk kebutuhan hukum, tersedia layanan Pengadilan Negeri yang meliputi perwalian, ganti nama, dan administrasi lainnya. Layanan Bea Cukai terkait IMEI, ekspor UMKM, hingga barang kiriman juga tersedia. Selain itu, berbagai layanan perbankan dari Bank Aceh, BSI, BTN Syariah, serta LKMS Mahirah Muamalah dapat diakses langsung, termasuk layanan pembiayaan bagi pelaku usaha mikro.

Tak hanya itu, MPP Banda Aceh kini juga telah menghadirkan layanan pembuatan dan perpanjangan SIM (Surat Izin Mengemudi) melalui layanan kepolisian, sehingga masyarakat dapat mengurus kebutuhan administrasi berkendara secara lebih mudah tanpa harus ke kantor SATPAS. Keberagaman layanan ini menjadikan MPP sebagai pusat pelayanan publik terlengkap di Kota Banda Aceh, sehingga masyarakat dapat mengurus berbagai kebutuhan administratif, sosial, hukum, hingga ekonomi hanya dalam satu tempat.

Pada penghujung November 2025, jumlah pengunjung sempat mengalami penurunan drastis. Hal ini disebabkan oleh bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, yang berdampak pada aktivitas masyarakat. Pemadaman listrik, gangguan jaringan komunikasi, serta terbatasnya akses transportasi menyebabkan sebagian warga menunda kunjungan ke MPP untuk sementara waktu.

Meski demikian, pelayanan di MPP tetap berjalan dengan menyesuaikan kondisi di lapangan. Setelah situasi berangsur pulih, kunjungan masyarakat kembali meningkat, menandakan bahwa MPP tetap menjadi pusat layanan publik pilihan utama.

Plt. Kepala DPMPTSP Kota Banda Aceh, Faisal M, S.STP, menyampaikan bahwa meningkatnya kunjungan ke MPP tidak terlepas dari komitmen pemerintah kota dalam menghadirkan pelayanan publik yang cepat, mudah, dan terjangkau bagi masyarakat. “Setiap tahun, kami terus melakukan evaluasi dan inovasi terhadap pelayanan publik di MPP. Meningkatnya jumlah kunjungan membuktikan bahwa masyarakat merasakan kemudahan dan manfaat keberadaan MPP sebagai pusat pelayanan terpadu,” ujarnya.

MPP Kota Banda Aceh saat ini menaungi lebih dari 30 instansi dengan puluhan layanan yang terus berkembang. Pemerintah Kota Banda Aceh melalui DPMPTSP berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, baik melalui digitalisasi antrean, peningkatan fasilitas, maupun penguatan SDM, sehingga masyarakat dapat merasakan pelayanan terbaik secara berkelanjutan. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI