DIALEKSIS.COM | Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperkuat pengawasan distribusi beras di ritel modern dan pasar rakyat, sebagai respons atas kasus dugaan peredaran beras tidak sesuai standar mutu yang tengah diselidiki pihak kepolisian.
“Langkah ini kami ambil untuk memastikan pasokan tetap lancar, harga terkendali, dan konsumen mendapatkan beras dengan mutu yang sesuai label,” ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa dalam pernyataan resmi yang diterima pada Rabu (6/8/2025).
Ketut mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat resmi kepada seluruh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di Indonesia pada 4 Agustus lalu. Pemerintah daerah diminta aktif melakukan pemantauan di lapangan.
“Kami minta kepala daerah menugaskan Dinas Pangan atau Perdagangan di wilayahnya untuk mengecek langsung ketersediaan beras, baik di ritel modern maupun pasar rakyat,” tegasnya.
Tak hanya ke pemerintah daerah, Bapanas juga menyurati Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) guna memastikan penjualan beras tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Ada tiga hal utama yang kami sampaikan ke ritel. Pertama, tetap melayani penjualan beras seperti biasa. Kedua, stok di gudang dan display penjualan harus disalurkan sesuai aturan. Dan ketiga, jika ada beras yang tidak sesuai mutu, maka dijual sesuai yang tertera di kemasan,” jelas Ketut.
Bapanas Siapkan Revisi Aturan, Perkuat Pengawasan Mutu
Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa pihaknya tengah menyiapkan revisi regulasi terkait mutu dan harga beras. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen menjaga stabilitas pangan nasional.
“Pemerintah ingin memastikan bahwa mutu beras harus sesuai dengan label di kemasan. Kami sedang memfinalisasi revisi Perbadan No. 2 Tahun 2023 soal mutu beras, dan Perbadan No. 5 Tahun 2024 tentang HET,” kata Arief.
Ia menambahkan, langkah ini sejalan dengan arahan Presiden untuk menjaga stabilitas harga, meningkatkan perlindungan konsumen, dan mendukung kesejahteraan petani.
“Kami terus bekerja keras demi ketersediaan pangan yang terjangkau dan bermutu. Ini bagian dari kontribusi bersama menuju swasembada pangan,” ujar Arief. [in]