Kamis, 02 Oktober 2025
Beranda / Pemerintahan / Pemadaman Listrik Jadi Beban Pemerintahan Muzakir Manaf

Pemadaman Listrik Jadi Beban Pemerintahan Muzakir Manaf

Kamis, 02 Oktober 2025 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Pengamat sosial, Yusri Kasim, menyebut kondisi pemadaman listrik bukan lagi sekadar gangguan teknis, melainkan ancaman serius terhadap citra dan agenda pembangunan Aceh. [Foto: dok. dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Pemadaman listrik yang berulang di Aceh dinilai merugikan pemerintahan Gubernur Muzakir Manaf. Pengamat sosial, Yusri Kasim, menyebut kondisi ini bukan lagi sekadar gangguan teknis, melainkan ancaman serius terhadap citra dan agenda pembangunan Aceh.

Pemerintahan Muzakir Manaf sangat dirugikan. Di tengah upaya membangun kepercayaan publik dan menarik investasi, pemadaman listrik justru menimbulkan keraguan besar tentang kesiapan Aceh sebagai daerah tujuan investasi,” kata Yusri kepada Dialeksis, Kamis (2/9/2025).

Menurut Yusri, kepastian energi menjadi prasyarat utama bagi dunia usaha. Tanpa listrik yang stabil, keunggulan sumber daya alam dan posisi strategis Aceh tidak akan cukup untuk meyakinkan investor.

“Yang muncul justru citra bahwa Aceh belum mampu menyediakan infrastruktur dasar. Dan begitu citra ini terbentuk, sulit bagi pemerintah untuk membangun kembali kepercayaan investor,” ujarnya.

Yusri menambahkan, pemadaman berulang juga mengikis reputasi pemerintahan di mata masyarakat. “Ini bukan lagi masalah teknis PLN semata, melainkan persoalan kredibilitas kepemimpinan daerah,” katanya.

Ia menilai pemerintah tidak boleh pasif. Masalah listrik harus dijadikan agenda prioritas dengan solusi permanen. “Muzakir Manaf tidak boleh membiarkan reputasi pemerintahannya tercoreng hanya karena lemahnya koordinasi. Tanpa energi andal, visi besar pembangunan Aceh akan sulit diwujudkan,” tutur Yusri.

Selain menekan PLN, kata Yusri, pemerintah juga harus menggandeng akademisi, praktisi energi, dan dunia usaha. Strategi jangka panjang perlu disiapkan agar Aceh tidak terus terjebak dalam siklus krisis listrik setiap kali terjadi gangguan jaringan.

Yusri melihat pemadaman listrik bisa menjadi ujian sekaligus peluang bagi Muzakir Manaf. Jika mampu menuntaskan persoalan ini, pemerintahannya akan mendapat modal politik dan sosial yang kuat.

“Publik menunggu langkah konkret. Jika masalah listrik selesai, kepercayaan publik dan investor bisa pulih. Tapi bila dibiarkan, yang hilang bukan hanya kepercayaan, melainkan juga prospek investasi di Aceh,” kata Yusri menutup pernyataannya. [arn]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bpka - maulid