DIALEKSIS.COM | Sabang - Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) bersama PT PLN Mandau Cipta Tenaga Nusantara (PLN MCTN), anak perusahaan PT PLN (Persero), menyepakati penguatan integrasi energi di Sabang melalui serangkaian langkah strategis.
Pertemuan yang berlangsung di Sabang ini dihadiri Deputi Teknologi, Pengembangan dan Tata Ruang BPKS Azwar Husein, Direktur Aset, Operasional, dan Pemeliharaan PLN MCTN, Radpandji Edy Widjaja, Project Manager PLN MCTN, Dr. Marwan Rosyadi, Manager PLN Wilayah Aceh, Ilham.
PLN MCTN juga akan menyusun sebuah grand design energi Sabang yang berfokus pada keberlanjutan dan modernisasi sistem kelistrikan. Rencana ini mencakup integrasi seluruh potensi energi baru terbarukan (EBT) seperti tenaga surya dan angin ke dalam jaringan listrik on-grid PLN.
Dengan demikian, Sabang diproyeksikan dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan energinya sekaligus ikut memperkuat ketahanan energi nasional.
Selain itu, pembangkit listrik tenaga surya yang ada di CT3 milik BPKS dan Cot Abeuk milik Pemko Sabang akan dioptimalkan pemanfaatannya. Pengelolaan ini akan dilakukan melalui skema revenue sharing yang transparan, sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara lebih luas.
Aset lain seperti genset dan panel surya milik BPKS juga akan digabung dalam kontrak baru dengan skema tambahan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Tak hanya fokus pada tenaga surya, PLN MCTN juga berencana mengembangkan teknologi energi angin di sejumlah titik potensial di Sabang. Di samping itu, penyediaan listrik untuk kapal-kapal yang bersandar di pelabuhan BPKS juga akan dirancang dengan sistem yang terintegrasi, aman, dan nyaman.
Kepala BPKS, Iskandar Zulkarnaen, menegaskan bahwa langkah ini akan mempercepat pembangunan infrastruktur energi Sabang.
“Dengan adanya pengelolaan langsung oleh PLN MCTN, kami optimis energi di Sabang akan lebih efisien, ramah lingkungan, dan mampu mendukung perkembangan ekonomi kawasan,” tambah Iskandar dalam keterangan tertulisnya pada dialeksis.com pada Rabu (20/8/2025).
Sementara itu, Direktur Aset, Operasional, dan Pemeliharaan PLN MCTN, Radpandji Edy Widjaja, menekankan komitmen pihaknya menghadirkan solusi energi modern.
“Kami akan mengintegrasikan potensi energi baru terbarukan di Sabang agar dapat dimanfaatkan secara optimal, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional,” jelasnya.
Project Manager PLN MCTN, Dr. Marwan Rosyadi, menambahkan bahwa pengembangan energi di Sabang akan menyesuaikan kondisi geografis dan potensi lokal.
“Selain tenaga surya, kami juga menyiapkan pengembangan energi angin serta listrik pelabuhan yang terintegrasi,” ungkapnya.
Deputi Teknik dan Pengembangan BPKS, Azwar Husein, turut memberikan pandangan. Ia menilai kerja sama ini sangat strategis untuk menjadikan Sabang sebagai kawasan mandiri energi.
“BPKS mendorong agar setiap langkah pengelolaan energi dilakukan secara terintegrasi, transparan, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Dengan dukungan PLN MCTN, kami yakin Sabang bisa menjadi model pengembangan energi baru terbarukan di kawasan timur Indonesia,” tegasnya.
Kerja sama strategis ini diharapkan menjadikan Sabang sebagai kawasan percontohan integrasi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia, sekaligus mendukung pencapaian target bauran energi nasional.
BPKS juga telah bekerja sama dengan Universitas Muhamadiyah Surabaya dalam melakukan penelitian dan survey potensi sumber angin di daerah Lhueng Angen Kota Sabang untuk Energi Baru Terbarukan (EBT) tenaga angin yang akan segera diimplementasikan, sehingga diharapkan EBT menjadi sumber energi utama di Kawasan Sabang sedangkan pembangkit energi diesel sebagai backup. [*]