Beranda / PKA7 / Eksibisi Smong di Museum Tsunami Diminati Pengunjung

Eksibisi Smong di Museum Tsunami Diminati Pengunjung

Minggu, 12 Agustus 2018 16:27 WIB

Font: Ukuran: - +

Pulau Simeulue menjadi lebih tinggi hingga 3 meter setelah terjadi gempa Maret 2005, Pantai menjadi lebih luas, batu karang yang sebelumnya tidak tampak muncul di permukaan laut, masyarakat Pulau Simeulue menjadi komunikas dunia yang paling siap bila bencana gempa dan tsunami. Kebudayaan ratusan tahun berupa cara masyarakat Simeulue menyampaikan informasi tentang bencana mampu menjauhkan mereka dari korban bencana. Budaya itu bernama smong. foto Kamiruriansah   

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pameran Eksibisi Temporer yang berlangsung di Museum Tsunami banyak menarik pengunjung yang datang saban hari, agenda pameran yang mengangkat kearifan lokal Smong dari Simeulue merupakan bagian dari Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII.

Sejak dibuka 8 Agustus lalu oleh Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh bersama Kepala Perpustakaan dan Arsip Aceh Wildan, eksibisi yang berlangsung di lantai 2 ruang pamer temporer Museum Tsunami.

Desainer Eksibisi Cut Putri Kausaria menjelaskan, konsep yang diangkat dalam pameran kearifan lokal yang mengangkat tema "Smong ini memiliki alur cerita dari satu koleksi ke koleksi lainnya.

"Untuk pameran di Museum Tsunami kali ini, kita hadirkan konsep seni yang bercerita dan mampu mengedukasi pengunjung sehingga mereka betah untuk berlama-lama melihat bagaimana tsunami pernah melanda Aceh," ungkap Putri, Jumat (10/8/2018).

Yang membuat tambah menarik, sebut Putri, dalam eksibisi temporer ini tidak hanya menghadirkan informasi lewat tulisan semata, namun dihadirkan pula diorama yang atraktif.

"Diorama layer dihadirkan untuk memberi gambaran dan kesan mendalam mengenai kisah tsunami di Aceh yang mengangkat cerita kearifan lokal, yaitu Smong yang dikenal oleh masyarakat Siemeulu dan Ie Beuna yang juga bahasa yang dipakai masyarakat Aceh secara umum," sebut Putri.

Koordinator Museum Tsunami Hafnidar menyebutkan, kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke museum selama PKA juga meningkat drastis, hal ini terlihat dari banyak agenda yang juga digelar di Museum Tsunami yang terus dipadati pengunjung.

"Selama eksibisi temporer Smong, pengunjung yang hadir tidak hanya sampai sore tapi juga sampai malam. Mengingat khusus lantai 2 ruang pamer temporer kita buka hingga pukul 22.00 WIB dan ini menjadi bentuk dukungan pihak manajemen tsunami juga untuk memberi ruang lebih bagi pengunjung yang ingin melihat pameran," sebutnya disela-sela melayani sejumlah pengunjung.

Hafni juga menambahkan, selama lima hari sejak digelarnya PKA VII, tidak kurang dari enam ribuan pengunjung terus berdatangan ke museum per hari

"Dari data yang kami himpun mulai dari Selasa (7/8/2018), jumlah pengunjung Museum Tsunami mencapai angka 6.674 orang, termasuk wisatawan dari berbagai negara seperti Inggris, Sudan, Rusia, dan Malaysia," beber Hafni. (adv)

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda