Beranda / Politik dan Hukum / Dibalik Kehadiran Anies di Pilkada Banda Aceh, Ini Kata Pengamat Soal Kedatangannya

Dibalik Kehadiran Anies di Pilkada Banda Aceh, Ini Kata Pengamat Soal Kedatangannya

Selasa, 05 November 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Dosen FISIP Universitas Syiah Kuala, Mukhrijal. Foto: Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kunjungan Anies Baswedan ke Banda Aceh dalam rangka mendukung pasangan calon nomor urut 04 pada Pilkada 2024 menuai berbagai analisis dari pengamat politik. Meski diprediksi membawa pengaruh, dampaknya dinilai tidak akan signifikan mengingat perubahan peta politik yang telah terjadi.

Dosen FISIP Universitas Syiah Kuala, Mukhrijal, mengatakan bahwa kehadiran Anies di Banda Aceh perlu dilihat dari berbagai perspektif. "Memang benar ada pengaruh jika Anies Baswedan datang ke Aceh untuk berkampanye mendukung pasangan 04, namun tidak signifikan jika dilihat karena peta politik sudah berbeda," ujarnya kepada Dialeksis, Selasa (5/11/2024).

Mukhrijal menekankan bahwa keempat pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh memiliki rekam jejak yang kuat di bidang pemerintahan. 

"Semua pernah di eksekutif maupun legislatif, punya strategi dan gaya mempengaruhi pemilih masyarakat," jelasnya.

Karakteristik pemilih di Banda Aceh, menurut Mukhrijal, cenderung rasional dalam menentukan pilihan. "Kota Banda Aceh adalah pemilih rasional, sehingga visi misi program yang ditawarkan cenderung realistis dan akan mempengaruhi para pemilih," tuturnya.

Faktor Psikologis

Namun, Mukhrijal menggarisbawahi bahwa kehadiran Anies bisa membawa dampak psikologis bagi pemilih. "Jika kandidat 04 mendatangkan Anies, ini tentu bukan karena program mereka yang menjadi perhatian masyarakat, tetapi lebih kepada pendekatan psikologis karena kehadiran Anies di tengah masyarakat," jelasnya.

Lebih lanjut, pengamat politik ini menyebutkan bahwa strategi menghadirkan Anies secara sistematis dan berkelanjutan bisa meningkatkan peluang kemenangan pasangan nomor urut 04. Namun, ia mengingatkan bahwa pemilih yang terpengaruh faktor psikologis politik cenderung bukan pemilih rasional.

"Meskipun yang memilih berfikir rasional, namun di sini faktor pemilih lebih kepada dipengaruhi oleh sosok siapa yang mereka lihat dan terlibat di dalam kontestan politik," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI