DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Penangkapan dua Aparatur Sipil Negara (ASN) di Aceh oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terkait dugaan keterlibatan dalam jaringan terorisme, memantik perhatian berbagai pihak. Salah satunya datang dari Duta Damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Regional Aceh.
Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan Duta Damai Aceh, Firman Ilmi, menilai kejadian ini menjadi sinyal peringatan (warning) bahwa ancaman radikalisme dan terorisme bisa menjangkau lintas profesi, termasuk di kalangan ASN.
“Peristiwa ini menjadi warning bagi kita semua bahwa potensi jaringan terorisme bisa menyebar di berbagai profesi, termasuk ASN. Namun demikian, kita tetap menunggu hasil penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut dari pihak berwenang terkait penangkapan ini,” ujar Firman kepada dialeksis.com, Senin, (11/8/2025).
Menurut Firman, langkah penindakan terhadap pelaku terorisme memang sangat penting, tetapi pencegahan harus berjalan seiring.
Ia menegaskan, sosialisasi bahaya terorisme kepada masyarakat perlu digencarkan, baik melalui kegiatan formal maupun kampanye damai di media sosial.
“Selain penindakan, yang harus juga terus diperkuat adalah pencegahan. Sosialisasi terhadap bahaya terorisme di masyarakat harus lebih digencarkan, baik itu lewat forum-forum resmi maupun kampanye damai di dunia maya,” jelasnya.
Firman mengungkapkan, media sosial kini menjadi salah satu medan utama dalam penyebaran paham radikal. Oleh sebab itu, kampanye damai dan upaya melawan narasi terorisme di platform digital harus diperkuat secara masif.
“Media sosial sudah menjadi wadah yang sangat mudah diakses oleh masyarakat. Pemerintah harus lebih gencar mengkampanyekan anti-terorisme dan meng-counter konten-konten yang menyebarkan paham terorisme,” tegasnya.
Sebagai mitra strategis pemerintah dalam penyebaran narasi damai, Firman memastikan Duta Damai Aceh siap berperan aktif dalam edukasi publik dan penguatan kesadaran akan bahaya radikalisme.
“Duta Damai Aceh selalu siap menjadi mitra pemerintah dalam menyebarkan narasi damai dan terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya terorisme,” pungkasnya.
Seperti diketahui, dua ASN di Aceh baru-baru ini diamankan oleh Densus 88 Antiteror Polri karena diduga terlibat dalam jaringan terorisme. Saat ini, proses pemeriksaan masih berlangsung dan pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait detail kasus tersebut.