Beranda / Politik dan Hukum / Kampanye di Sabang, Cawapres Mahfud MD Tawarkan Program Gaji Guru Ngaji Naik

Kampanye di Sabang, Cawapres Mahfud MD Tawarkan Program Gaji Guru Ngaji Naik

Rabu, 29 November 2023 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini


Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD (tengah) berfoto bersama dengan ustads dan santri usai memberikan cindera mata dalam kampanye Pilpres 2024 di Desa Jaboi Kecamatan Sukajaya Sabang Aceh, Selasa (28/11/2023). (Foto: ANTARA)


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD dalam kampanye hari pertamanya di Sabang, menyampaikan kenaikan gaji terhadap guru ngaji hingga ustadz. 

Menurutnya seorang guru ngaji punya peran terhadap perkembangan Islam dan dalam kehidupan bermasyarakat.

"Program unggulan guru ngaji itu akan menghitung secara cermat, menyediakan secara sungguh-sungguh dana untuk para ustadz. Karena di Aceh ini ada puluhan ribu ustadz yang menyiapkan kader bangsa untuk turut membangun bangsa dan negara Indonesia," ujar Mahfud MD dikutip dari video yang disimpaikan dihadapan masyarakat Aceh yang hadir dalam kampanye hari pertama di Sabang, Selasa (28/11/2023).

Pihaknya sudah memiliki data yang menunjukkan 1.500 guru ngaji dan 1.500 ustadz yang mengajar penuh pengabdian di Banda Aceh. Namun, mayoritas penghasilan mereka di bawah upah minimum regional (UMR).

"Maka perhatian untuk para guru ngaji, pendidikan-pendidikan yang lebih mudah dijangkau dengan bantuan beasiswa dan sebagainya akan menjadi prioritas dari pemerintah kelak. Agar Islam yang damai, penuh persahabatan, lahir diwarnai oleh keanggunan Aceh," ujar Mahfud.

Aceh sendiri menjadi tempat pertamanya berkampanye sebagai cawapres untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Menurutnya, Sabang merupakan simbol pintu masuknya orang-orang luar dari wilayah Nusantara.

Selain sebagai pelabuhan, Aceh juga merupakan tempat kelahiran sifat kepahlawanan ketika melawan penjajah dulu. Bahkan, rakyatnya berdonasi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Rakyat Aceh pula yang kemudian menyumbang pesawat pertama yang pernah dimiliki oleh Indonesia, yang disebut Pesawat Dakota DC-3 Seulawah. Padahal Seulawah itu diidentikan atau diambil kata selawat, suatu doa yang mengandung perjuangan yang dahsyat," pungkas Mahfud MD.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda