Ketua KIP Aceh: Demokrasi Aceh yang Islami dan Santun Jadi Prioritas
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Agusni. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Komisi Pemilihan Indonesia (KIP) Aceh menggelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Tahun 2024. Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari 7 hingga 9 Desember 2024 di Gedung DPRA, Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Ketua KIP Aceh, Agusni AH menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh undangan dan pihak terkait yang berpartisipasi aktif dalam tahapan penting ini.
Ia menegaskan, proses rekapitulasi merupakan tonggak penting dalam demokrasi Aceh, di mana hasilnya akan menentukan pemimpin baru yang terpilih berdasarkan suara rakyat.
“Marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat untuk melaksanakan salah satu tahapan penting Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2024. Rekapitulasi ini mencerminkan keterbukaan, transparansi, dan komitmen bersama untuk menghadirkan demokrasi yang bermartabat,” ujar Ketua KIP Aceh.
Ia menekankan bahwa proses rekapitulasi ini bertujuan untuk mencocokkan data hasil penghitungan suara dari seluruh kabupaten/kota di Aceh, memastikan tidak ada kesalahan atau ketidaksesuaian.
"Tahapan ini memberi ruang bagi pihak terkait, seperti Panwaslih dan saksi pasangan calon, untuk menyampaikan keberatan atau klarifikasi terhadap data yang ada. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap hasil pemilu,” tambahnya.
Rapat pleno terbuka ini dirancang agar dapat diawasi secara langsung oleh publik, termasuk saksi, pemantau pemilu, dan media.
Dengan demikian, proses penghitungan suara menjadi transparan dan akuntabel. Ketua KIP Aceh menegaskan, keterbukaan informasi kepada masyarakat merupakan kunci untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap hasil pemilu.
“Dengan pengawasan ketat, kami memastikan suara rakyat dihitung dengan jujur dan adil. Kami berharap hasil rapat pleno ini dapat diterima dengan baik oleh semua pihak sebagai wujud kedewasaan demokrasi di Aceh,” jelasnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk menjaga suasana kondusif selama proses berlangsung.
Ia berharap Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2024 menjadi contoh keberhasilan demokrasi yang Islami dan santun.
“Kegiatan ini mencerminkan komitmen kita bersama untuk mewujudkan pemilu yang damai dan bermartabat. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi sejak awal penyelenggaraan pemilu hingga tahapan rekapitulasi ini,” ujar Agusni.
Hasil akhir rekapitulasi ini akan menjadi dasar bagi penetapan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih.
Agusni berharap proses ini dapat berjalan lancar hingga selesai, sehingga masyarakat Aceh dapat segera mengetahui pemimpin baru yang akan membawa kemaslahatan bagi provinsi ini.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk PYM Wali Nanggroe, Pj Gubernur Aceh, Kapolda Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Ketua DPR Aceh, dan perwakilan instansi lainnya. Turut hadir pula saksi dari pasangan calon, pemantau pemilu, media, dan masyarakat. [nh]
Berita Populer

.jpg)