Senin, 14 Juli 2025
Beranda / Politik dan Hukum / Pabrik Ikan di Ambon Disegel, 26 Ton Produk Tuna Tak Penuhi Standar

Pabrik Ikan di Ambon Disegel, 26 Ton Produk Tuna Tak Penuhi Standar

Sabtu, 12 Juli 2025 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Satu unit pengolahan ikan (UPI) milik PT. CLA di Kota Ambon, Maluku, pada Senin (7/7/2025) lalu disegel karena diduga beroperasi tanpa memenuhi persyaratan kelayakan pengolahan ikan serta jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. [Foto: dok. KKP]


DIALEKSIS.COM | Ambon - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel satu unit pengolahan ikan (UPI) milik PT. CLA di Kota Ambon, Maluku, pada Senin (7/7/2025) lalu. Perusahaan tersebut diduga beroperasi tanpa memenuhi persyaratan kelayakan pengolahan ikan serta jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan.

Tindakan tegas ini diambil setelah ditemukan 26 ton produk tuna yang diolah tidak sesuai ketentuan. Produk tersebut meliputi tuna dalam bentuk loin, saku, cube, dan ground meat.

“Sebagaimana ketentuan, proses pengolahan ikan dan produk perikanan wajib memenuhi persyaratan kelayakan pengolahan ikan, sistem jaminan mutu, dan keamanan hasil perikanan,” tegas Pung Nugroho Saksono atau yang akrab disapa Ipunk, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) dalam siaran pers yang diterima pada Sabtu (12/7/2025).

Tim Pengawas Perikanan dari Stasiun PSDKP Ambon menyegel pabrik dengan memasang tanda penghentian sementara operasional. Penyegelan dilakukan berdasarkan Pasal 66C ayat (1) huruf l UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 45 Tahun 2009, serta Permen KP Nomor 4 Tahun 2025.

“Kami lakukan penghentian sementara operasional unit pengolahan ikan ini untuk proses lebih lanjut sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk kewajiban pelaku usaha untuk memenuhi perizinan yang ditentukan,” tambah Ipunk.

Langkah ini diambil sebagai bentuk pengawasan ketat KKP terhadap pelaku usaha yang tidak mematuhi regulasi, demi menjamin produk hasil perikanan aman dikonsumsi masyarakat dan layak untuk pasar ekspor. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI