DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tidak banyak kepala daerah yang menunjukkan kesadaran tinggi dalam menjaga koordinasi dan komunikasi secara aktif serta patuh terhadap pimpinan di atasnya.
Namun, hal ini justru ditunjukkan secara konsisten oleh Bupati Nagan Raya, Dr. Teuku Raja Keumangan, S.H., M.H. (TRK), yang memperlihatkan etos kepemimpinan yang rapi dan berorientasi pada kolaborasi.
Hasil pantauan Dialeksis.com dari berbagai sumber terpercaya menyebutkan, selepas menghadiri kegiatan doa dan kenduri akbar di Pulau Panjang, Aceh Singkil, Sabtu, 28 Juni 2025, Bupati TRK langsung menyempatkan diri untuk bertemu Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem di kediaman pribadinya dari pukul 17.50 - 18.35 Wib
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, TRK melaporkan secara langsung perkembangan pembangunan daerah serta pelayanan publik di Kabupaten Nagan Raya.
Ia juga menyampaikan sejumlah agenda penting yang tengah digagas, terutama yang berkaitan dengan upaya peningkatan iklim investasi di daerah.
Pertemuan tersebut bukan hanya menunjukkan tradisi komunikasi birokrasi yang sehat, tetapi juga memperlihatkan bagaimana seorang kepala daerah menjalankan fungsi koordinasi secara vertikal dengan pemimpinnya di tingkat provinsi.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mengapresiasi keseriusan TRK dalam membangun daerah, terutama dalam menghadirkan investasi di tengah keterbatasan anggaran daerah. Menurut Mualem, langkah-langkah Bupati TRK merupakan bentuk nyata dari komitmen melayani masyarakat dengan pendekatan proaktif.
“Saya respek terhadap langkah Pak TRK yang serius menarik investor dan tetap fokus pada pelayanan masyarakat, meski dengan keterbatasan fiskal daerah. Ini menunjukkan beliau memiliki semangat dan integritas sebagai pemimpin daerah,” ujar Mualem dalam pertemuan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Mualem juga sempat menyinggung ihwal dukungan terhadap TRK untuk memimpin DPD I Partai Golkar Aceh.
Dukungan tersebut dinilai sebagai bentuk kepercayaan terhadap kapasitas dan integritas TRK, yang selama ini dinilai mampu membangun jaringan lintas sektor serta menjaga stabilitas pemerintahan di daerah.
“Kalau beliau dipercaya memimpin Golkar Aceh, itu menjadi modal politik yang sangat baik untuk memperkuat pembangunan di daerah. Yang penting tetap fokus dan membuktikan diri dalam melayani masyarakat,” tambah Mualem.
Pertemuan antara dua tokoh ini juga disebut-sebut sebagai bagian dari konsolidasi strategis antara pemerintah kabupaten dan provinsi, dalam rangka memperkuat sinergi pembangunan di Aceh.
TRK, yang dikenal sebagai sosok komunikatif dan terbuka, disebut terus menjalin hubungan intensif dengan berbagai pihak, termasuk investor, untuk mengakselerasi pembangunan di Nagan Raya.
Sikap TRK yang responsif terhadap agenda pembangunan serta loyal terhadap jalur koordinasi birokrasi di tingkat provinsi dinilai sebagai contoh kepemimpinan yang patut diteladani oleh kepala daerah lain di Aceh.
“Ini bukan hanya soal politik, tapi juga soal tata kelola pemerintahan yang baik. Ketika seorang bupati aktif berkoordinasi dan menjaga komunikasi dengan pimpinan provinsi, itu akan berdampak positif bagi pembangunan daerah,” ujar salah satu sumber terpercaya Dialeksis.com.