DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 kembali memanas. Kali ini, panggung sepak bola menjadi arena kontroversi setelah pertandingan perempat final antara tim tuan rumah Aceh dan Sulawesi Tengah (Sulteng) berakhir ricuh.
Zulkifli Syukur, pelatih tim Sulteng, melontarkan kritik tajam terhadap penyelenggaraan pertandingan. "Iya, gugur mi (Sulteng) karena terpaksa dengan kondisi. Gimana mau juara, tuan rumah aja tidak mau kalah, #acehdaruratemas," ujarnya kepada awak media, Minggu (15/9/2024).
Menurut Zulkifli, wasit telah menodai integritas olahraga, khususnya di ajang PON yang seharusnya menjadi wadah pengembangan talenta muda. "Ini sudah sangat mencoreng sepakbola Indonesia. Apalagi sekelas PON, ajang pengembangan pemain-pemain muda kita, tapi dirusak oleh sebuah kepentingan," tegasnya.
Ia mengklaim bahwa ketidakadilan wasit mencapai puncaknya setelah Sulteng unggul satu gol. "Wasit sudah terlihat panik. Segala bentuk pelanggaran sudah tidak mereka indahkan guna memaksa tim Aceh menang," tuturnya.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024) malam itu memang diwarnai ketegangan tinggi. Tiga kartu merah dan dua penalti diberikan kepada tim Sulteng, yang akhirnya memilih walkout.
Sementara itu, Ketua Asprov PSSI Sulteng, Hadianto Rasyid, turut menyuarakan kekecewaannya melalui akun Instagram pribadinya. "Kita bisa saksikan bagaimana pertandingan ini begitu bobrok. Kepemimpinan pertandingan betul-betul menzalimi pemain kita," tulisnya.
Hadianto menegaskan bahwa pihaknya akan mengajukan protes resmi ke PSSI atas kepemimpinan wasit yang dinilai tidak fair. Ia juga mengajak masyarakat Sulteng untuk bersama-sama menyatakan keberatan.
Insiden ini menambah daftar panjang kontroversi dalam dunia sepak bola Indonesia. Di satu sisi, semangat kompetisi dan keinginan untuk menang adalah hal yang wajar. Namun di sisi lain, integritas permainan dan sportivitas seharusnya tetap menjadi prioritas utama, terutama dalam ajang sekelas PON yang menjadi etalase prestasi olahraga nasional.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PSSI dan penyelenggara PON XXI belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut. Masyarakat pun menanti langkah selanjutnya dari berbagai pihak terkait, dengan harapan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.