Rabu, 06 Agustus 2025
Beranda / Gaya Hidup / Seni - Budaya / Hari Purbakala Diperingati di Kota Jantho, Wujud Kepedulian terhadap Warisan Budaya

Hari Purbakala Diperingati di Kota Jantho, Wujud Kepedulian terhadap Warisan Budaya

Rabu, 06 Agustus 2025 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Sekda Aceh Besar Bahrul Jamil meninjau artefak sejarah pada peringatan Hari Purbakala di di Museum Meuseuraya, Kota Jantho. [Foto: MCAB]


DIALEKSIS.COM | Jantho - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar bersama warga serta pelajar di Kota Jantho menyelenggarakan peringatan Hari Purbakala di Museum Meuseuraya, Kota Jantho, Selasa (5/8/2025).

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahrga Aceh Besar tersebut, turut mengelar Pameran dan Pemutaran Film Sejarah.

Sekda Aceh Besar Bahrul Jamil S.Sos M.Si mengatakan pemanfaatan Museum Meuseuraya Aceh Besar sebagai tempat pelaksaan kegiatan ini tentunya menjadi bentuk nyata dari dukungan permuseuman dan sekaligus memperkuat peran museum sebagai pusat edukasi sejarah dan pelestarian Budaya.

"Peringatan Hari Purbakala ini merupakan bentuk penghargaan dan kepedulian terhadap sejarah yang menjadi titik balik untuk mengenang perjuangan serta peninggalan yang masih tersisa sampai saat ini. Tentunya Kegiatan ini bukanlah sekadar perayaan, tapi merupakan bentuk penghormatan terhadap warisan sejarah budaya bangsa yang sangat berharga. Serta guna memperkenalkan dan melestarikan warisan Budaya dan Sejarah Aceh kepada generasi Aceh khususnya," katanya.

Karena menurutnya, sejarah adalah fondasi dari masa depan. Setiap artefak, dokumen dan jejak peninggalan masalalu adalah cermin dari perjalanan panjang bangsa ini dalam membentuk identitas dan karakter yang kita warisi sampai hari ini. 

"Purbakala bukan sekadar benda tua namun saksi bisu dari nilai-nilai keyakinan, pengetahuan, dan peradaban yang pernah tumbuh di tanah ini," tutur Sekda.

Oleh Karena itu, ia mengajak para pelajar, generasi muda dan masyarakat luas Kabupaten Aceh Besar khususnya untuk memanfaatkan kegiatan ini sebagai ajang belajar, refleksi, dan menumbuhkan kecintaan terhadap sejarah lokal.

"Kita berharap melalui kegiatan ini bisa menjadi titik awal dari upaya yang lebih luas dalam menjaga dan mengangkat kembali nilai-nilai sejarah budaya kita ke permukaan, serta Museum bisa menjadi pusat pembelajaran dan pusat penelitian sebagai sumber referensi mengenai Aceh Besar secara keseluruhan baik itu sejarah, dan lain sebagainya," harap Bahrul Jamil. [*]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI