Beranda / Gaya Hidup / Seni - Budaya / Seudati Difestivalkan di Pidie, Pemerintah Akan Daftarkan ke Unesco

Seudati Difestivalkan di Pidie, Pemerintah Akan Daftarkan ke Unesco

Rabu, 23 Oktober 2019 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Disbudpar Aceh Jamaluddin saat memberikan sambutan pembukaan Festival Seudati Aceh di di Pidie Convention Center, Senin (21/10/2019) malam. [Foto: Dok. Disbudpar Aceh]

DIALEKSIS.COM | Sigli - Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar Festival Seudati Aceh di Pidie, 21 - 23 Oktober 2019, yang berlangsung di Pidie Convention Center, Kota Sigli, Pidie. 

Festival Seudati Aceh 2019 dibuka Senin (21/10/2019) malam oleh Kadisbudpar Aceh Jamaluddin.

Dia mengatakan, masuknya Islam ke Aceh dilakukan melalui berbagai cara, baik itu perdagangan, maupun seni budaya. Tari Seudati salah satu media dakwah yang digunakan ulama dulu untuk menyebarkan ajaran Islam. 

"Penyebaran Islam melalui seni budaya di Aceh sangat kental, jadi tak heran seni budaya di Aceh sangat kental dengan nuansa Islam," ujar Jamaluddin. 

Tari Seudati, kata Jamaluddin, awalnya dikembangkan di pesisir Aceh oleh para ulama. Seiring berjalannya waktu, tarian tersebut pun menyebar ke seluruh pelosok Aceh bahkan ke seluruh nusantara dan dunia.

"Sayangnya dalam beberapa tahun terakhir ini kita jarang mendengar adanya lomba seudati, yang ada hanya tampilan pada acara tertentu saja," kata Jamaluddin. 

Karena itulah, sambungnya, Festival Seudati yang digelar Disbudpar Aceh itu selayaknya harus didukung bersama.

"Pemerintah Aceh juga berencana mendaftarkan tarian Seudati ke PBB untuk mendapatkan pengakuan Unesco. Dengan demikian dunia tak hanya kenal tari Saman sebagai warisan dunia, tapi juga mengenal tari lainnya seperti Seudati," tutur Jamaluddin.

Sementara itu, Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah, berterima kasih kepada pemerintah Aceh karena telah memilih kabupaten Pidie sebagai pusat pegelaran Festival Seudati Aceh tahun 2019.

"Kami sangat siap menjadi tuan rumah dari even lainnya, baik itu kesenian, budaya, wisata, maupun agama," tutur Wakil Bupati.

"Bahkan masyarakat Pidie sangat ramah dalam hal menerima tamu, apalagi menyambut acara seperti ini," sambungnya.

Wabup mengatakan, Pidie memiliki berbagai macam warisan sejarah. Namun, seiring majunya teknologi dan kemajuan zaman warisan sejarah itu mulai terkikis di benak masyarakatnya.

"Melalui acara ini kita harapkan generasi muda sekarang dapat melestarikan warisan leluhur serta tidak mudah terhipnotis oleh budaya luar baik barat atau lainnya, apalagi Aceh adalah negeri yang menjunjung tinggi syariat Islam," kata Fadhlullah.

Untuk diketahui, setiap kabupaten/kota di seluruh Aceh mengirimkan timnya untuk mengikuti lomba tarian Seudati pada Festival Seudati Aceh tahun 2019.(me/dbs)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda