DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pesantren Modern Babun Najah Kota Banda Aceh kembali menjadi tuan rumah kegiatan silaturahmi internasional melalui program temu ramah bersama rombongan guru dan pelajar dari SMK Air Molek, Melaka, Malaysia. Acara yang berlangsung di komplek Pesantren Modern Babun Najah Ulee Kareng, Kota Banda Aceh ini diikuti oleh rombongan sebanyak 43 peserta yang terdiri dari guru pendamping dan para pelajar Malaysia.
Kegiatan ini disambut hangat oleh keluarga besar Pesantren Modern Babun Najah. Temu ramah ini bukan hanya menjadi ajang mempererat hubungan silaturahmi antar lembaga pendidikan, melainkan juga sarana untuk memperkaya wawasan serta pengalaman antar generasi muda dari dua negara serumpun, Indonesia dan Malaysia.
Acara diawali dengan sambutan resmi dari wakil pimpinan pesantren, yang menekankan pentingnya menjalin hubungan pendidikan lintas negara, khususnya antara Aceh dan Malaysia yang memiliki kedekatan sejarah, budaya, dan agama.
Disampaikan pula apresiasi atas kehadiran rombongan SMK Air Molek yang telah berkenan hadir jauh-jauh dari Melaka ke Banda Aceh dalam rangka mempererat ukhuwah Islamiyah serta kerja sama di bidang pendidikan.
Salah satu momen berkesan dalam kegiatan ini adalah pertukaran budaya antara santri Pesantren Modern Babun Najah dengan para pelajar SMK Air Molek.
Dari pihak santri, ditampilkan seni khas Aceh yaitu Rapai Geleng yang memukau hadirin dengan kekompakan gerak dan irama tabuhan rapai yang penuh semangat. Selain itu, para santri juga mempersembahkan atraksi bela diri Tapak Suci, sebuah seni bela diri yang mengajarkan ketangkasan, sportivitas, dan nilai-nilai keislaman.
Tidak kalah menarik, rombongan pelajar SMK Air Molek turut menampilkan kebudayaan tradisional khas Melaka. Mereka mempersembahkan Tarian Tradisional Joget Kereta Lembu Melaka, sebuah tarian klasik yang menggambarkan kehidupan masyarakat Melayu dengan iringan musik yang ceria.
Suasana semakin semarak ketika rombongan juga menampilkan atraksi bela diri tradisional Silat Gayung Panji Alam Malaysia, yang menampilkan gerakan penuh disiplin, ketangkasan, serta nilai-nilai keberanian yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Pertukaran budaya ini menjadi bukti nyata bagaimana pendidikan tidak hanya sebatas teori di ruang kelas, melainkan juga pengalaman langsung yang dapat memperkaya wawasan kebangsaan dan keislaman. Melalui seni, budaya, dan silaturahmi, para pelajar dari kedua lembaga belajar menghargai perbedaan, merawat persamaan, serta menanamkan nilai persaudaraan yang kuat.
Suasana temu ramah semakin hangat dengan adanya dialog dan interaksi antara santri Babun Najah dan pelajar SMK Air Molek. Para siswa saling bertukar cerita tentang kehidupan di pesantren maupun sekolah, serta membicarakan impian dan harapan mereka untuk masa depan.
Hal ini memperlihatkan bahwa meskipun berasal dari dua negara berbeda, generasi muda Indonesia dan Malaysia memiliki semangat yang sama dalam menuntut ilmu dan menjaga budaya.
Kegiatan temu ramah ini diakhiri dengan doa bersama, sebagai ungkapan syukur atas kelancaran acara dan sebagai harapan agar hubungan persaudaraan antara Pesantren Modern Babun Najah dengan SMK Air Molek dapat terus terjalin dan berkembang di masa mendatang.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan tercipta hubungan erat antara lembaga pendidikan di Aceh dan Malaysia. Selain memperkaya pengalaman pelajar, kegiatan ini juga menjadi salah satu langkah dalam memperkuat kerja sama antar bangsa serumpun melalui pendidikan, budaya, dan nilai ukhuwah Islamiyah. [*]