Beranda / Sosok Kita / KEGELISAHAN SEORANG PEMIMPIN

KEGELISAHAN SEORANG PEMIMPIN

Selasa, 13 Februari 2018 14:43 WIB

Font: Ukuran: - +



Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, memiliki cita-cita besar untuk memberikan warisan pembangunan dan capaian fundamental bagi anak cucu Aceh di masa depan. Karena itu beliau selalu gelisah menghadapi tantangan-tantangan yang dapat memperlambat cita-cita #AcehHebat, sesuai Visi dan Misinya.

Diantara beberapa kegelisahan Pak Gubernur adalah yang saat ini terus terjadi antara lain,

Masalah narkoba yang saat ini ratusan ribu anak-anak Aceh terancam wabah mematikan Narkoba yang diselundupkan dari darat, laut dan udara di seluruh Aceh. Pada saat ini Aceh adalah daerah dengan urutan No 5 peredaran Narkoba tertinggi di Indonesia menurut data BNN tahun 2017.

Sumber peredaran Narkoba ini paling rawan adalah wilayah laut, sebelum beredar di daratan, kerugian non-fisik akibat rusaknya Mental generasi muda Aceh sungguh tak ternilai, dan pasti akan menghancurkan masa depan Generasi Aceh akibat menurunnya kualitas pembangunan manusia sesuai tujuan Syariat Islam.

Karena itu wilayah Aceh harus dijaga dari bahaya penyelundupan dan peredaran Narkoba dengan segala cara.

Berikutnya adalah Illegal fishing, dimana Aceh adalah salah satu Provinsi yang memiliki garis pantai terpanjang dan wilayah perairan terluas di Indonesia. Ada 344 pulau kecil, 20 diantaranya berpenduduk dan 324 pulau kosong yang memiliki kekayaan alam luar biasa.

Aceh juga memiliki 6 Pulau terluar yang berbatasan dengan negara lain yang merupakan benteng ketahanan negara. Kekuatan pengawasan potensi wilayah yang kaya dan luas selama ini sangat terbatas.

Akibatnya trilliunan rupiah kekayaan Aceh dicuri karena kurangnya pengawasan wilayah. Dari potensi laut saja diperkirakan, Aceh kehilangan minimal Rp. 1 Trilliun pertahun dari hasil laut. Karena itu kekayaan laut Aceh harus dijaga dari illegal fishing.

Upaya ini adalah bentuk dukungan Pemerintah Aceh pada upaya menjaga keutuhan wilayah NKRI di teritori Aceh.

Berikutnya illegal Mining, sama seperti Illegal Fishing, hasil bumi Aceh juga banyak yang dicuri melalui penambangan liar di wilayah-wilayah hutan pedalaman yang sulit terdeteksi. Bagaimanapun, hasil pertambangan masih dibutuhkan Aceh, pertama karena potensinya besar, kedua bisa menyerap tenaga kerja yang banyak, dan ketiga dapat mendukung Ekonomi Aceh dalam Jangka Panjang untuk menggantikan Dana Otsus yang pada waktunya akan berakhir. Karena itu kekayaan tambang di Aceh harus dijaga agar tidak hilang percuma

Hal lain adalah tentang illegal logging, karena Aceh memiliki harta karun hutan dan rimba belantara yang luas di seluruh daratnya, dimana emas, uranium, timah, minyak, gas, tembaga, platina dan potensi langka lainnya tersimpan. Tapi hutan kita dijarah, kandungannya dicuri, dan tak semua itu bisa terkontrol 24 jam sehari, karena letaknya yang tersembunyi.

Akibat penggundulan hutan erosi terjadi, banjir bandang berungkali mendera, dan banjir tahunan tak terhindari. Jika hutan rusak, bukan hanya triliunan rupiah kerugian melayang, tapi nyawa rakyat jadi tatuhannya. Karena itu hutan dan seluruh isinya harus dijaga.

Wiratmadinata

Jubir Pemerintah Aceh

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda