Beranda / Berita / Nasional / TGB: Saya Dukung Jokowi Dua Periode Sejak 2016

TGB: Saya Dukung Jokowi Dua Periode Sejak 2016

Sabtu, 14 Juli 2018 09:29 WIB

Font: Ukuran: - +


Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi (Foto: DN Times/Teatrika Handiko Putri)

DIALEKSIS.COM Jakarta - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengatakan sudah mendukung Joko Widodo sejak 2016. TGB mengaku sudah menyampaikan dukungan itu secara langsung saat Jokowi berkunjung ke NTB.


"Komitmen personal saya sudah sejak 2016. Saya nyatakan itu kalau tidak salah pada kunjungan kerja beliau (Jokowi) yang ketiga ke NTB," kata TGB saat berkunjung ke kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018.


Baca: Ditawari ke Golkar, TGB: Itu Spontan dari Abang ke Adik


TGB belum lama ini menyampaikan pernyataan dukungan kepada Presiden Joko Widodo di pemilihan presiden atau Pilpres 2019. TGB menilai, Jokowi perlu memimpin dua periode untuk menuntaskan pembangunan insfrastruktur yang sudah berjalan selama ini.


Pernyataan dukungan itu menuai kritik dari sejumlah pihak. Sebelumnya, TGB mendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di pilpres 2014. Di sisi lain, partai tempat TGB bernaung, yakni Demokrat, hingga kini belum menentukan pilihan politiknya di pilpres 2019.


TGB mengatakan, dukungannya kepada Jokowi bersifat personal. Dia mengaku mendukung setelah melihat kinerja Jokowi selama dua tahun menjabat presiden. Politikus Partai Demokrat ini menilai Jokowi konsisten dan berkomitmen mengeksekusi rencana pembangunan. "Saya melihat beliau konsisten dan tekun melaksanakan pembangunan, termasuk di NTB," kata TGB.


Simak juga: Ingin Dukung Jokowi, Permintaan TGB Bertemu SBY Belum Dijawab


TGB menambahkan, dukungan kepada Jokowi baru disampaikan kepada publik bukan tanpa alasan. Dia mengatakan pernyataan dukungan tersebut bukanlah sebuah peristiwa yang berdiri sendiri.


Menurut TGB, dukungan kepada Jokowi dia ungkapkan bersamaan dengan pernyataannya meminta agar ayat-ayat perang tidak digunakan dalam kontestasi politik. "Menurut saya momentumnya penting. Dukungan itu saya sampaikan bersamaan dengan saya meminta supaya kontestasi politik jangan memakai ayat-ayat perang," kata dia. (Tempo)

Keyword:


Editor :
HARISS Z

riset-JSI
Komentar Anda