Beranda / Berita / Aceh / 1.000 Siswa Kurang Mampu Dapat Kuota Internet dari Erlangga

1.000 Siswa Kurang Mampu Dapat Kuota Internet dari Erlangga

Selasa, 29 September 2020 17:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Penyerahan kuota internet diserahkan secara simbolis oleh Kepala Cabang Penerbit Erlangga Wilayah Aceh, Armianto, SE, kepada Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. H. Rachmat Fitri HD, MPA, disaksikan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMK, Teuku Miftahuddin, S.Pd, M.Pd dan Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli, S.Pd, M.Pd, Kepala UPTD Balai Tekkomdik Dinas Pendidikan Aceh, Teuku Fariyal, S.Sos, MM, serta Kepala SMA/SMK, Senin (28/09/2020). [Foto: dok. Dinas Pendidikan Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kebutuhan kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ), dirasa begitu sangat diperlukan. Tidak terkecuali siswa SMA/SMK kurang mampu di Provinsi Aceh.Menjawab kebutuhan tersebut, Penerbit Erlangga memberikan bantuan kuota internet kepada 1.000 pelajar di Tanah Rencong.

Prosesi penyerahan bantuan sarana belajar dari Penerbit Erlangga berlangsung Senin (28/09/2020), di Oproom, Dinas Pendidikan Aceh, tepatnya dikawasan Kuta Alam, Banda Aceh.

Penyerahan kuota internet diserahkan secara simbolis oleh Kepala Cabang Penerbit Erlangga Wilayah Aceh, Armianto, SE, kepada Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. H. Rachmat Fitri HD, MPA, disaksikan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMK, Teuku Miftahuddin, S.Pd, M.Pd dan Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli, S.Pd, M.Pd, Kepala UPTD Balai Tekkomdik Dinas Pendidikan Aceh, Teuku Fariyal, S.Sos, MM, serta Kepala SMA/SMK.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. H. Rachmat Fitri HD, MPA, mengapresiasi atas bantuan sarana belajar yang diberikan pihak Penerbit Erlangga. Sebab, dimasa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), untuk memungkinkan proses belajar-mengajar tetap berlangsung.

"Pendidikan perlu kepedulian semua pihak. Karena pendidikan milik kita bersama-sama. Yang perlu kita pahami bersama sebagaimana arahan Bapak Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, yang bahwa kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas utama dalam dunia pendidikan di Aceh," ujar Haji Nanda, sapaan akrab Kepala Dinas Pendidikan Aceh ini.

Ia menyampaikan, hari ini Penerbit Erlangga menjawab kebutuhan pentingnya kuota internet bagi peserta didik, khususnya bagi kurang mampu di Provinsi Aceh. Pihaknya meyakini akan ada lembaga-lembaga lain yang mempunyai cita-cita berkontribusi seperti Penerbit Erlangga.

"Kita selalu terbuka untuk kemajuan pendidikan anak-anak kita di Aceh, tetap melaksanakan pembelajaran dalam kondisi apapun, meskipun harus dilaksanakan secara jarak jauh," katanya.

Masih katanya lagi, di masa Pandemi COVID-19, ia mengajak semua elemen di dunia pendidikan untuk patuh kepada Protokol Kesehatan dan taan kepada Prosedur Operasional Standar (POS) Pendidikan.

Menurutnya, subsidi kuota internet gratis ini bertujuan membantu meringankan beban orang tua dan siswa saat belajar jarak jauh di rumah. Ia memastikan kuota internet ini akan sampai kepada yang berhak menerimanya.

"Program kuota internet gratis ini untuk menyukseskan kegiatan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19," katanya lagi.

Kepala Bidang Pembinaan SMK, Teuku Miftahuddin, S.Pd, M.Pd, kuota internet menjadi kebutuhan bagi peserta didik di masa Pandemi COVID-19.

"Kita harus memahami kondisi dimasa Pandemi COVID-19 ini, pembelajaran harus tetap berlangsung meskipun secara jarak jauh. Tentunya membutuhkan kuota internet, baik peserta didik, maupun guru," kata Kabid Pembinaan SMK ini.

Sementara itu, Kepala Cabang Penerbit Erlangga Wilayah Aceh, Armianto, menjelaskan, bantuan sarana belaja berupa kuota internet diberikan pihaknya dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).

"Kita terus mengupayakan kedepan untuk adanya penambahan kuota internet bagi peserta didik, khsusnya di Provinsi Aceh.

Ia menambahkan, di masa pembelajaran jarak jauh, pihaknya mengaku sudah menerbitkan buku digital (e-book Erlangga), yang dapat diperoleh melalui aplikasi Google Play Store.

"Jadi ada juga yang dapat diperoleh secara gratis. Tujuannya agar peserta didik dan guru tetap dapat melaksanakan proses belajar mengajar," tambah Armianto. (DPA)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda