Beranda / Berita / Aceh / 26 Puskesmas di Pidie Jadi BLUD

26 Puskesmas di Pidie Jadi BLUD

Selasa, 27 Februari 2024 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Dirjen Kesmas Kemenkes RI, dr Maria Endang Sumiwi MPH, dan Kadinkes Aceh, dr. Munawar, Dp.OG (K), saat menghadiri launching dan sosialisasi Integrasi pelayanan kesehatan Primer di Kabupaten Pidie pada Senin (26/2/2024). [Foto: Humas Dinkes Aceh]


DIALEKSIS.COM | Sigli - Sebanyak 26 puskesmas di Kabupaten Pidie akan berubah status menjadi badan layanan umum daerah (BLUD). 

Kepastian perubahan Status puskesmas menjadi BLUD itu dilaunching oleh Pj Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto MSi, yang dikemas dalam kegiatan integrasi pelayanan kesehatan primer dan penetapan puskesmas menjadi BLUD, di Oprom Bupati, Senin (26/2/2024).

Untuk diketahui, selama ini ada 26 puskesmas di bawah kendali Dinas Kesehatan Pidie. Namun, sejak berubah status menjadi BLUD pada tahun 2024, maka puskesmas mengurus sendiri untuk jasa medis dibayar ke petugas kesehatan.

Selain itu, Pemerintah Pusat akan mengirimkan transfer dana secara langsung ke rekening 26 puskesmas di Kabupaten Pidie. 

Dirjen Kesmas Kemenkes RI, dr Maria Endang Sumiwi MPH, Senin (26/2/2024) mengatakan, tahun 2024, dana pencegahan program stunting melalui makanan tambahan sebesar Rp1,9 trillun, akan dialokasikan untuk seluruh puskesmas, di 508 kabupaten dan kota di Indonesia. Dana itu akan dikirim secara langsung ke masing-masing puskesmas di seluruh Indonesia.

Ia menjelaskan, untuk layanan primer itu sangat penting, mengingat layanan primer sebagai layanan pertama di akses masyarakat.

“Kita harus pastikan pelayanan yang diakses itu bagus atau tidak. Jangan sampai rumah sakit maupun puskesmas layanan-layanan yang di akses kualitasnya kurang baik. Untuk itu, pentingnya kita memperbaiki layanan primer,” tegasnya

Menurutnya, layanan primer fungsinya untuk mencegah dan menjaga masyarakat tetap sehat. Untuk itu, transformasi kesehatan Indonesia merupakan sebuah inisiasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk melakukan kegiatan transformasi kesehatan yang mencakup enam pilar.

Antara lain, transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.

Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, mengatakan, launching dan sosialisasi Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan langkah strategis dalam meniligkalkan kesadaran dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Upaya itu hendaknya mampu meningkatan kualitas hidup masyarakat Pidie. 

Untuk itu, dirinya berharap integrasi pelayanan kesehatan primer mampu mencakup pemenuhan layanan kesehatan dasar bagi warga.

“Pemkab Pidie sangat mendukung kegiatan launching integrasi pelayanan kesehatan primer dan puskesmas berubah status menjadi BLUD. Kegiatan itu menjadi babak baru perubahan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pidie ke arah lebih baik dan dinikmati warga,” pungkasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda