Beranda / Berita / Aceh / Amal Hasan Ungkap Peluang dan Tantangan Ekonomi Aceh Perlu Sinergitas Semua Pihak

Amal Hasan Ungkap Peluang dan Tantangan Ekonomi Aceh Perlu Sinergitas Semua Pihak

Selasa, 28 Desember 2021 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizki

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Praktisi Ekonomi, Amal Hasan SE MSi mengatakan peluang dan tantangan ekonomi Aceh 2021-2022 terdapat di segala multisektor.

Hal itu disampaikannya dalam seminar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh-Yogyakarta (HIMPASAY) dengan tema “Outlook Ekonomi Aceh: Peluang dan Tantangan Ekonomi Aceh 2021-2022” pada hari Selasa, (28/122021) via zoom.

Amal menyebutkan, perubahan prioritas konsumen perlu diantisipasi diantaranya kesadaran memelihara kesehatan, pentingnya menyambung generasi, letih digital, bahaya beban tetap dan pentingnya kolaborasi dan eksplorasi, ekonomi donut di kota utama, ancaman kemiskinan kalau mendiamkan atau terperangkap cara-cara masa lalu.

Ia juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Aceh begini-begini saja, hal ini karena banyak faktor yaitu tempat wisatanya itu-itu aja, Aceh juga dikenal dengan 1001 warung kopi, apa cuma warung dan kedai kopi saja? Padahal Aceh kaya dengan sumber daya dan kreativitas.

Tidak hanya itu, Aceh juga semuanya tergantung kota-kota utama lain dan Aceh andalannya menjadi ASN/Birokrasi, dosen, serta lainnya. Sekarang saatnya kaum muda Aceh dan para senior untuk memberikan hal-hal yang baru dan bertindak. Selanjutnya kuncinya bukan pada perdebatan, melainkan eksekusi dan berani menggerakkan.

Amal menyebutkan potensi ekonomi Aceh berada dalam beberapa kategori, pertama Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum, DAK Fisik, dan Otsus Aceh, Dana Insentif Daerah, DAK Nonfisik, Dana Desa, dan belanja kementerian/lembaga.

“Saya berharap agar inovasi bisa keluar dari belenggu-belenggu lama, kaum milenial mengeksplor dan membangun kewirausahaan baru, birokrasi dan Pemda perlu membangun masyarakat baru yang lebih giat dan berbudaya ekonomi produktif,” pungkasnya. [AU]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda