Beranda / Berita / Aceh / APBA 2022 Harus Memprioritaskan Yang Berdampak Langsung ke Masyarakat

APBA 2022 Harus Memprioritaskan Yang Berdampak Langsung ke Masyarakat

Jum`at, 21 Januari 2022 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Koordinator Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) Wilayah Aceh, Muhammad Hasbar Kuba. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - APBA 2022 dan masa jabatan gubernur Aceh yang akan segera habis hari ini menjadi sebuah perhatian khusus untuk masyarakat Aceh. Dalam hal ini banyak sekali hal yang menjadi perbincangan dikalangan masyarakat terutama hasil evaluasi Mendagri beberapa waktu lalu.

Sorotan menuju kepada Dana Perjalanan Dinas yang bisa dikategorikan cukup tinggi yaitu mencapai Rp 433 Milliar.

Koordinator Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) Wilayah Aceh, Muhammad Hasbar Kuba mengatakan, terkait dana perjalanan dinas tersebut sama seperti hal sebuah pemborosan.

“Apa pentingnya dana perjalanan dinas itu sampai sebesar itu, apa dampaknya terhadap Aceh. Saya sangat kecewa terhadap tim yang menganggar dana tersebut, karena sebelumnya saya sudah sampaikan jauh-jauh hari bahwa pemerintah aceh harus prioritaskan terhadap program-program yang berdampak langsung kepada masyarakat Aceh,” tegasnya saat diwawancara Dialeksis.com, Jumat (21/1/2022) di Banda Aceh.

Dirinya mengatakan, seharusnya, Eksekutif dan Legislatif dalam hal ini fokus untuk, pertama, Aceh masih dalam kondisi pandemi, kedua, ekonomi masyarakat Aceh merosok jauh kebawah, ketiga, pembangunan infrastruktur di Aceh ini sangat kurang sekali.

“Seharusnya pemerintah aceh fokus akan menyelesaikan permasalahan tersebut. Dana sebesar Rp 433 M bisa digunakan kearah sana, coba sisihkan uang tersebut untuk rumah Dhuafa, berapa banyak rumah yang siap dibangun untuk masyarakat kita yang tidak punya tinggal, jangan buang-buang uang untuk hal yang tak penting,” tegasnya.

Dalam hal ini APBA 2022, kata Hasbar, Mendagri dalam hal ini juga harus mengevaluasi juga terkait penggunaan Anggaran di Aceh. “Tidak harus selalu di evaluasi, minimal dalam setahun 1 kali sudah cukup, hanya saja evaluasinya harus kongkrit, atau kalau orang Aceh bilang ‘Han Mungken ata-ata set’ (tidak mungkin hal-hal yang sama),” sebutnya.


APBA 2022 RP 16,17 Trilliun

Muhammad Hasbar Kuba mengatakan, APBA 2022 yang tengah berjalan kini harus diarahkan kearah yang langsung berdampak ke masyarakat Aceh.

Dalam hal ini, kata Hasbar, dalam penyusunan anggaran harus mengikuti atau berpedoman pada regulasi yang ada. “APBA 2022 Rp 16,17 T, dengan anggaran sebesar itu, berulang-ulang saya katakan harus berdampak langsung kepada masyarakat. Pembangunan jalan, contoh jalan MYC itu harus diprioritaskan, banyak sekali jalan-jalan yang ada di aceh bisa dikategorikan tidak layak sama sekali,” tegasnya.

Kemudian, kata Hasbar, pengembangan atau mencerdaskan masyarakat Aceh. “Gunakan ke arah sektor pendidikan, bangun sekolah agar generasi muda mudi Aceh mendapat pendidikan yang layak, perbanyak beasiswa, Anggaran pendidikan dari APBA itu seingat saya mencapai angka 20 persen. Harusnya itu bisa,” sebutnya.

Kemudian, kata Hasbar, itu yang harusnya menjadi prioritas saat ini. “Jangan hanya ceremonial saja. Saya yakin Gubernur Aceh, Nova iriansyah bisa mengejar prioritas yang langsung berdampak kepada masyarakat Aceh,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda