Wakil Ketua Kadin Aceh, Muhammad Mada [Foto: IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bank Syariah Indonesia (BSI) membangun gedung landmark megah untuk operasional di Aceh dengan desain futuristik. Gedung itu disebut menjadi simbol kemajuan Tanah Rencong.

Gedung tersebut berlokasi di Jalan Teuku Daud Beureueh, Banda Aceh, kini sudah mencapai 30 persen progres pembangunannya. 

Diketahui, peletakan batu pertama pembangunan gedung itu dilakukan pada awal September 2022 lalu. Gedung yang direncanakan terdiri 10 lantai dengan tinggi 46,6 meter itu dan menjadi gedung perkantoran tertinggi yang dilengkapi dengan ruang terbuka hijau di lantai empat serta ditargetkan rampung pada 2024.

Wakil Ketua Kadin Aceh, Muhammad Mada atau lebih akrab disapa Cek Mada memberikan komentar menohok atas pembangunan gedung mewah berlantai 10 itu. 

Menurutnya, tidak perlu gagahan dan bangga dengan gedung baru itu karena yang dibutuhkan masyarakat Aceh bukan gedung. 

“Bukan gagahan dan bangga dengan gedung baru tersebut, karena gedungnya bukan masyarakat Aceh nikmati, tapi dinikmati elite BSI,” jelasnya. 

Tugas BSI, kata Cek Mada, mempermudah akses permodalan di Aceh bukan bangga dengan gedung triliunan rupiah itu. 

Cek Mada mengatakan, BSI perlu memperbanyak penyaluran KUR sekaligus mempermudah, karena selama ini dana KUR masih sulit diakses di BSI. 

“Jangan hanya menikmati manfaat dari Qanun LKS, karena LKS juga modal besar yang rakyat Aceh berikan untuk dunia perbankan khususnya BSI yang pegang pasar besar perbankan di Aceh,” pungkasnya. (Nor)