Beranda / Berita / Aceh / Dana Otsus Berakhir 2027, Ini Saran Pengamat Agar Aceh Bisa Mandiri

Dana Otsus Berakhir 2027, Ini Saran Pengamat Agar Aceh Bisa Mandiri

Selasa, 15 Desember 2020 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni
Pengamat Politik dan Ekonomi, Dr Taufiq Abdul Rahim. [Dok. Aceh Image/HT Anwar Ibrahim]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dana Otonomi Khusus (Otsus) yang senilai triliunan rupiah setiap tahunnya untuk Aceh akan berakhir pada 2027 mendatang.

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik dan Ekonomi, Dr Taufiq Abdul Rahim mengatakan, Pemerintah Aceh perlu memikirkan sejak dini terhadap apa saja yang perlu dipersiapkan agar saat dana Otsus berakhir, Aceh sudah bisa mandiri di atas kakinya sendiri.

"Saya pikir segala potensi sumber daya alam (SDA) di Aceh yang masih sangat melimpah dan harus dimanfaatkan. Caranya adalah dengan menyiapkan kapasitas sumber daya manusianya (SDM) agar mampu mengelola SDA yang cukup banyak itu di Aceh," jelas Taufiq saat dihubungi Dialeksis.com, Selasa (15/12/2020).

"Infrastruktur fisik penting, namun insfratruktur SDM harusnya jadi prioritas utama untuk dikejar terlebih dahulu, ini adalah persiapan menghadapi jelang berakhirnya Otsus. Persiapan SDM jauh lebih efektif dan strategis dibandingkan hanya pembangunan infrastruktur fisik," tambahnya.

Pengamat Politik dan Ekonomi itu mengungkapkan, sampai saat ini di Aceh masih ada potensi gas di Simeulue, kemudian di lepas pantai Lhokseumawe, lepas pantai Meureudu, serta potensi gas ke arah menghadap Pulau Andaman dari Ulee Lheue.

"Kita persiapkan SDM kita untuk mengelola potensi sumber daya alam yang melimpah ini," tambahnya.

Persiapan SDM itu, lanjut Taufiq, terutama dengan memperkuat perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Aceh.

"Sistem Kampus Merdeka seperti yang sedang dikampanyekan saat ini, harus didukung dan dikuatkan melalui dana Otsus, supaya perguruan tinggi di Aceh, bisa melaksanakan dengan baik," ungkap Taufiq.

"Apalagi dalam sistem Kampus Merdeka itu ada program ke luar negeri, bisa menaikkan akreditasi universitasnya. Selama ini ada lulusan luar negeri asal Aceh, kita manfaatkan untuk membina mahasiswa di perguruan tinggi di Aceh dengan dia membuka link kembali ke luar. Misal dia alumni di Amerika, Eropa, Australia dan Malaysia atau Singapura yang paling dekat, nah itu kita perkuat mereka ini untuk membina mahasiswa yang ada di Aceh dalam rangka kampus merdeka. Dan semua itu butuh dana," tambahnya.

Ia melanjutkan, kemudian penguatan bahasa asing bagi SDM di Aceh juga harus diperkuat. Hal itu agar mereka punya daya saing baik di tingkat nasional maupun di kancah global.

"Misalnya penguatan bahasa Inggris, Jepang, Korea, Arab. Tapi kalau Inggris dan Australia itu kan bukan TOEFL standar bahasanya tapi IELTS, butuh dana juga," ujar Taufiq.

"Jadi saya pikir, Aceh bisa mandiri ke depan walau tanpa dana Otsus lagi. Semua itu bisa dilakukan, dan kalau ada itikad baik untuk ke arah situ. Perkuat SDM Aceh supaya kita bisa mandiri di masa yang akan datang," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda