Beranda / Berita / Aceh / Di Sambangi Komisi II DPRK Bireuen, Warga Pante Peusangan Curhat Tentang Konflik Satwa

Di Sambangi Komisi II DPRK Bireuen, Warga Pante Peusangan Curhat Tentang Konflik Satwa

Minggu, 22 Maret 2020 23:03 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajrizal
Anggota komisi II DPRK Bireuen berdiri disamping mesjid yang dirusak gajah saat mendengar aspirasi yang disampaikan keuchik dan masyarakat. Foto: Dialeksis/Fajrizal

DIALEKSIS.COM | Bireuen - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen dari Komisi II mendatangan kawasan konservasi satwa   di Gampong Pante Peusangan Kecamatan Juli, Minggu (22/3/2020)

Dalam kunjungan ke pendalaman Kabupaten Bireuen. Anggota Komisi II yang terdiri dari Surya Yunus, Faisal Hasballah, Munazir Nurdin, Taufiq Ridha dan Suhaimi Hamid  mendengar langsung curhat masyarakat gampong Pante Peusangan tentang konflik Gajah dengan para petani kebun dikawasan tersebut.

Para warga berharap agar konflik gajah dengan para petani kebun supaya dapat sebuah solusi dan peran pemerintah sangat diharapkan.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Keuchik Gampong Syamsuddin bersama Imum Mukim Zainuddin.Kedua perwakilan masyarakat ini kepada anggota Komisi II menyampaikan perlu sebuah tindakan nyata dari Pemerintah untuk menanggani konflik gajah dengan para petani kebun disini.

"Dua bulan yang lalu. Gajah merusakan Mesjid tempat Ibadah masyarakat Pante Peusangan dan sampai sekarang belum ada tanda-tanda dibangun baru. Kami berharap perhatian pemerintah mengatasi permasalah ini," kata Mukim Zainuddin.

Hal yang sama juga disampaikan Keuchik Syamsuddin. Ia berharap pada Pemerintah selain dapat mencari solusi mengenai konflik satwa di Gampong Pante Peusangan. Kebutuhan lainya yang diperlukan masyarakat Pante Peusangan pembangunan akses jalan dan jembatan.

"Kondisi jalan disini sangat memprihatikan. Banyak jalan sudah ditumbuhi hutan. Sehingga masyarakat yang ingin berkebun tidak akses jalan yang memadai," curhat Syamsuddin pada Komisi II DPRK Bireuen.

Menanggapi persoalan yang disampaikan Imum Mukim dan Keuchik setempat.Ketua Komisi II DPRK Bireuen Munazir Nurdin mengatakan aspirasi yang disampaikan masyarakat Gampong Pante Peusangan akan dibahas dalam rapat komisi selanjutkan akan disampaikan kepada dinas terkait.

"Kita di Komisi II berharap. Agar akses jalan ke Gampong Pante Peusangan bisa dimudahkan. Pemda harus sama-sama mencari solusi jalur satwa tidak rusak. pembangunan bisa dirasakan masyarakat Pante Peusangan," kata pria akrab dipanggil Boh Manok.

Sementara itu anggota Komisi II Suhaimi Hamid menambahkan pihàknya sudah berupaya agar persoalan konflik gajah dengan masyarakat Gampong Pante Peusangan ditemukan sebuah solusi.

Bahkan ungkap Abu Suhai_sapaan untuk Suhaimi Hamid. Tahun 2020 ini pihaknya sudah berupaya menyakinkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk program Barrir Gajah Kabupaten Bireuen khususnya Gampong Pante Peusangan supaya terpilih untuk sebagai salah satu desa yang menjalankan program Barrir Gajah.

"Kita di Komisi II DPRK Bireuen mendukung penuh program Kementerian KLHK untuk menjalankan Program Barrir Gajah. Baik itu Barrir Pagar kecut dan Bearing alami.Dengan adanya program ini masyarakat terlindungi untuk bertani dan satwa tak terganggung," pungkas politisi PNA ini.

Sebagaimana diketahui Gampong Pante Peusangan Kecamatan Juli merupakan sebuah Gampong yang ada di pendalaman Bireuen. Di Gampong yang dihuni oleh 78 Kepala Keluarga mengantung hidup pada sektor perkebunan. Luas lahan perkebunan 6000 Hektar. Konflik Gajah dan Manusia di Gampong Pante Peusangan ini sudah berlangsung sangat lama.(Fajrizal) 

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda