Beranda / Berita / Aceh / Jalur Sepeda Anak Dipandang Perlu Dibangun di Aceh, Demi Cegah Kecelakaan

Jalur Sepeda Anak Dipandang Perlu Dibangun di Aceh, Demi Cegah Kecelakaan

Selasa, 26 Oktober 2021 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Dosen Kebijakan Publik, UIN Ar-raniry Banda Aceh, Muazzinah. [Foto: Ist] 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dosen Kebijakan Publik UIN Ar-raniry Banda Aceh, Muazzinah ikut menanggapi perihal kasus anak kecil yang meninggal dunia setelah sepeda yang ia gunakan tertabrak dump truck atau truk jungkit. 

Menurut Muazzinah, atas peristiwa tersebut tentu dipandang perlu dibuatkan jalur sepeda khususnya untuk anak-anak di Aceh

"Pemerintah harus menyadari atas kebutuhan masyarakatnya, apalagi jika bersepeda bukan hanya life style tetapi memang masyarakat (anak-anak) yang butuh ke sekolah atau bermain dengan sepeda," jelasnya saat dihubungi Dialeksis.com, Selasa (26/10/2021).

Untuk itu, lanjutnya, Pemerintah bertanggungjawab atas keselamatan warganya.

Diketahui, anak kecil yang tewas itu bernama Hafiza Khairal Lukna, bocah perempuan berusia delapan tahun asal Desa Sango, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, meninggal dunia, Sabtu (23/10/2021).

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Litbang Dialeksis.com, Selasa (26/10/2021) berikut beberapa manfaat jalur sepeda.

Kota yang beradab adalah kota yang memiliki banyak jalur sepeda dan kaki lima yang luas. Sebab, pedestrian membuka peluang interaksi sosial. Pedestrian dan jalur sepeda juga mendorong penduduk lebih sehat karena aktivitas fisik bertambah.

Ada tiga macam jalur sepeda yang dapat dibangun. Pertama bike path, yaitu memberikan jalur sepeda dan pejalan kaki dalam satu jalur sama tinggi dengan meminimkan persilangan keduanya.

Kedua, bike lane, yaitu menyediakan jalur khusus bagi sepeda di jalan umum, sebaiknya dilengkapi pembatas fisik. Jalur sepeda di kota-kota di Tiongkok diberikan pembatas fisik demi keselamatan.

Ketiga, bike route, menyediakan penggunaan sepeda bersama dengan lalu lintas pejalan kaki atau kendaraan bermotor, biasanya di ruas jalan dengan volume lalu lintas lebih rendah.

Sedangkan di negara lain, misalnya Malaysia, maka di Kuala Lumpur tahun 2018 telah membangun jalur sepeda dengan cat warna biru di jalan-jalan tengah kotanya. Jalur sepeda di banyak kota di Eropa terbangun dalam satu lajur dengan kendaraan bermotor hanya dipisahkan cukup dengan marka pembatas.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda