Beranda / Berita / Aceh / Jurnalis Aceh Diberikan Pemahaman Tentang Industri Hulu Migas Indonesia

Jurnalis Aceh Diberikan Pemahaman Tentang Industri Hulu Migas Indonesia

Sabtu, 09 Maret 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Jurnalis Aceh diberikan pemahaman mengenai Industri Hulu Migas Indonesia oleh SKK Migas Perwakilan dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Sumatera bagian Utara (Sumbagut) di Medan. [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Medan - sebanyak 12 jurnalis dari berbagai media baik lokal maupun nasional di Aceh diberikan pemahaman terhadap Industri hulu migas di Indonesia. 

Kegiatan edukasi ini diselenggarakan oleh SKK Migas Perwakilan dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Sumatera bagian Utara (Sumbagut) di Medan, Jumat (8/3/2024).

Kegiatan edukasi ini dengan tema "Mengenal Lebih Dekat Industri Hulu Migas dan Peran Media Lokal dalam Membangun Pemahaman Publik di Daerah" menghadirkan narasumber dalam diskusi panel satu yaitu Ir. Mahdinur MM, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Aceh, Bambang Irawan, Staf Ahli Deputi Perencanaan SKK Migas, M. Kusuma Utama, Spesialis Madya Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Zeena Rimba sebagai Business Process Improvement, Risk Management & Audit Specialist Mubadala Energy.

Sementara itu saat diskusi panel kedua yaitu Suhendra Atmaja, Analis Program dan Komunikasi SKK Migas dan Priyambodo RH dari Lembaga Pers Dr. Soetomo.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Yanin Kholison mengatakan, untuk meningkatkan pemahaman industri hulu migas, pihaknya akan membuat Forum Jurnalis Migas Aceh.

Hal ini bertujuan agar para jurnalis Aceh dapat mendapatkan informasi yang akurat dan seimbang.

"Mudah-mudahan dengan adanya forum jurnalis Migas itu bisa fokus pada mendapatkan informasi yang akurat dan akuntable," kata Yanin dalam kata sambutan kepada awak media melalui daring.

Yanin menjelaskan bahwa industri hulu migas mencakup kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi dari sumber daya alam yang terdapat di bawah permukaan bumi. 

Dalam hal ini, industri hulu migas memainkan peran penting dalam menyediakan pasokan energi yang vital bagi perekonomian global, namun juga menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga minyak, persaingan global, dan isu lingkungan. 

"Oleh karena itu, pengelolaan yang bijaksana dan bertanggung jawab dalam industri ini sangatlah penting untuk memastikan bahwa manfaatnya dapat dinikmati secara berkelanjutan oleh masyarakat secara keseluruhan," jelasnya.

Media Relations and Communications Coordinator, Mubadala Energy, Camelia Martini, mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media yang telah hadir dari Aceh ke Medan, semoga ini bisa terjalin hubungan yang harmonis kedepannya. 

"Bentuk terima kasih kami sampaikan kepada rekan wartawan Aceh. Kegiatan ini dalam rangka silaturahmi dengan rekan-rekan wartawan Aceh," kata Camelia.

Camelia mengatakan bahwa pihaknya mempersilahkan kepada insan pers Aceh untuk mencari informasi akurat dan benar tentang Mubadala Energy.

Ia berharap dengan adanya kegiatan ini bisa mendapatkan informasi yang benar terkait dengan Industri hulu migas.

"Jadi peran media menjadi corong kami untuk menyampaikan informasi yang aktual dan akurat kepada publik. Semoga acara ini bermanfaat dan lancar khususnya," ujarnya.

Community Investment Manager Hambour Energy, Andri Kristianto, mengatakan media merupakan salah satu mata rantai dalam pengembangan industri migas.

Media memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan industri migas. Media memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang industri migas, termasuk proses eksplorasi, produksi, distribusi, dan penggunaan energi fosil. 

Hal ini membantu meningkatkan pemahaman publik tentang pentingnya industri ini dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Media merupakan salah satu pilar dalam pengembangan industri migas yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. 

"Peran media dalam memberikan informasi, pengawasan, advokasi, dan promosi sangat penting dalam memastikan bahwa industri migas berkembang secara berkelanjutan, memperhatikan kepentingan semua pihak, dan meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan dan masyarakat," tutupnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda